Mohon tunggu...
Dina  Safitri
Dina Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Tetaplah jadi diri sendiri, terima apa yang sudah diberikan

https://my.w.tt/h1w7JygoX6 https://my.w.tt/z60VTNhoX6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seberapa Penting dan Perlunya Pendidikan di Kehidupan Manusia?

9 Juli 2020   09:48 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:53 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: CanvaDesain: Dina Safitri 

Tidak bisa disangkal lagi bahwa pragmatisme telah memberikan suatu sumbangan yang sangat besar terhadap teori pendidikan. John Dewey merupakan tokoh pragmatisme yang secara eksplisit membahas pendidikan, dan secara sistematis menyusun teori pendidikan yang didasarkan atas filsafat pragmatisme.

Menurut Dewey, terdapat dua teori pendidikan yang saling bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. Kedua teori pendidikan tersebut adalah paham konservatif, dan unfolding (teori pemerkahan).  Teori konservatif mengemukakan, bahwa pendidikan adalah sebagai suatu pembentukan terhadap pribadi anak tanpa memperhatikan kekuatan-kekuatan atau potensi-potensi yang ada di dalam diri anak.  Pendidikan akan menentukan segalanya. Dalam arti, pendidikan merupakan suatu proses  pembentukan jiwa dari luar, dimana mata pelajaran telah ditentukan menurut kemauan pendidik, sehingga anak tinggal menerima saja. 

Dewey (1964:69) berpandangan bahwa "Unfolding theory" anak akan berkembang dengan sendirinya, karena ia telah memiliki kekuatan-kekuatan laten, dimana perkembangan si anak telah memiliki tujuan yang pasti. Tujuan yang dimaksud selalu digambarkan sebagai suatu yang lengkap dan pasti.  

Menurut pragmatisme, pendidikan bukan merupakan suatu proses pembentukan dari luar, dan juga bukan merupakan suatu proses pembentukan dari luar, dan juga bukan merupakan suatu pemerkahan kekuatan-kekuatan laten dengan sendirinya (unfolding). Pendidikan menurut pragmatisme, merupakan suatu proses terorganisasi dan rekonstruksi dari pengalaman-pengalaman individu. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa, baik anak maupun orang dewasa selalu belajar dari pengalamannya.

Jhon Dewey mengemukakan tuga pokok pemikiranya tentang penting atau perlunya pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan sebagai kehidupan untuk hidup,
2. Pendidikan sebagai pertumbuhan, dan
3.Pendidikan sebagai fungsi sosial.

1. Pendidikan sebagai kehidupan untuk hidup.

Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup, karena adanya anggapan bahwa pendidikan selain sebagai alat, pendidikan juga berfungsi sebagai pembaharuan hidup,  "a renewal of life". Hidup ini selalu berubah, selalu menuju pada pembaharuan.  Hidup berjuang mempergunakan tenaga lingkungan untuk hidup.  Menurut Dewey (1964) hidup ini adalah "a self renewing process thought action upon environment".

Dalam memenuhi kebutuhan hidup tersebut terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Setiap individu dalam masyarakat bisa hancur, namun proses hidup akan berlangsung terus karena adanya proses reproduksi atau kelahiran (ini sesuai dengan pandangan bahwa manusia sebagai hasil evolusi fisik, biologis, sosial. Adanya kelangsungan hidup tersebut karena adanya readaptasi.

2. Pendidikan sebagai pertumbuhan.

Menurut Dewey, pertumbuhan merupakan suatu perubahan tindakan yang berlangsung terus untuk mencapai suatu hasil selanjutnya. Pertumbuhan ini terjadi karena kebelummatangan. Di dalam kebelummatangan itu si anak menjadi kapasitas pertumbuhan potensi, yaitu kapasitas yang dapat tumbuh menjadi sesuatu yang berlainan, karena pengaruh yang datang dari luar. Ciri dari kebelummatangan adalah adanya ketergantungan dan plastisitas si anak. Kalau ditetapkan pada pendidikan, bahwa kekuatan untuk tumbuh tergantungan pada kebutuhan atau ketergantungan terhadap orang lain dan plastisitas yang dimiliki si anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun