Ini Tentang Aku
Hai, Namaku Dina Rustiani Agustina, keluargaku memanggilku neng Dina, teman dekatku memanggilku Dindin, Dindut, dan Dindun, dan teman-teman yang lainnya serta guru-guruku biasa memanggilku Dina. Aku Lahir di Bogor pada tanggal 06 Agustus 2002. Aku adalah Anak kedua 2 dari 2 bersaudara. Ibuku berasal dari sunda sedangkan Bapakku berasal dari jawa. Awalnya keluargaku harmonis tetapi seiring berjalannya waktu kedua orang tuaku bercerai saat aku duduk di bangku SD, dan dari sinilah kisahku dimulai.
Aku lahir sebagai anak perempuan kedua dari orang tuaku. Semua orang sangat berbahagia atas kelahiranku, tetapi tidak dengan Bapakku, karena beliau menginginkan anak laki laki. Naluri seorang bayi sangatlah kuat, setiap kali Bapakku pergi aku selalu menangis. Seiring berjalannya waktu bapakku mulai menerima aku karena aku tumbuh sebagai bayi yang sangat menggemaskan yang menjadi idola tetanggaku, seringkali pipiku dicibuti oleh tetangga. Sampai akhirnya ayahku benar-benar menerimaku dan sangat menyayangiku.
Sejak kecil aku adalah anak yang aktif, hobbiku bernyanyi dan menari. Saat SD aku menjadi ketua kelas, dan mengikuti karate. Tetapi saat SMP aku tidak melanjutkan Karate lagi karena aku mengikuti OSIS di sekolah, setelah lulus SMP aku memutuskan untuk melanjutkan ke Pondok Pesantren, ini benar-benar keinginanku sendiri karena aku ingin meningkatkan ilmu agamaku, dan belajar untuk mandiri. Sejak pesantren banyak keberkahan dari Allah SWT, karena sejak aku pesantren kedua orang tuaku berhubungan sangat baik walaupun sudah bercerai, dan banyak keberkahan lainnya.
Sejak dulu aku bercita-cita menjadi seorang Psikologi, namun itu belum menjadi rezekiku berkuliah dijurusan yang aku mau, tetapi aku yakin rencana Allah adalah yang terbaik. Kini aku dapat berkuliah di jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam di UIN Syarif Hidayatullah. Aku sangat bersyukur bisa diterima di universitas negeri walaupun bapakku sedang sakit tetapi beliau masih bisa membiayaku.
Itulah sedikit tentangku, aku si gadis yang sering tertawa dihadapan banyak orang, namun tidak sebenarnya.
