Mohon tunggu...
Dinar Febri Budiman
Dinar Febri Budiman Mohon Tunggu... Sales - Aku tak pernah mencela hujan karena yang ku harap reda itu kecewamu

Spritual, filsafat dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Semangat

12 September 2022   14:58 Diperbarui: 12 September 2022   15:19 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Foto Sendiri/Dok pribadi

Dunia menjadi dalam lembaran cerita dari hari-hari yang akan dijalani.

Sungguh luar biasa pada mereka yang berani memulai pada jalan-jalan sulit itu.


Bias mimpi menjadi keyakinan, kekuatan diri sebagai pertahanan.

Siapa yang merasa dirinya telah dewasa harus berani terjun ke alam raya.

Biarkan doa dan semesta terus bekerja pada jalannya.


Kala putus asa dunia hanya seperti kabut dan gumpalan awan abu-abu.

Dan pelagi kita harus warnai sendiri meski degan crayon patah atau cat tumpah.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun