MALANG -- Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan inovasi yang menggabungkan terrarium dan akuaponik dalam satu alat. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), tim mahasiswa yang terdiri dari Widad Lazuardi, As'ad Rosyadi, Nurdin Khoirurizka, dan Dinar Arsy Anggarani dengan dosen pendamping Bapak Agung Witjoro, S.Pd., M. Kes., berhasil menciptakan prototype portable terrarium terintegrasi akuaponik untuk solusi budidaya saffron dan ikan hias. Alat portable terrarium terintegrasi akuaponik ini bernama MYFARM.
Saffron (Crocus sativum) adalah yang berasal dari Timur Tengah. Tanaman saffron saat ini menjadi komoditas tanaman yang banyak diminati oleh masyarakat untuk pengobatan herbal yang tidak memiliki efek samping berarti.Â
Tingginya permintaan masyarakat akan saffron di pasaran, membuat pasar Indonesia memenuhi kebutuhan dengan cara impor, karena saffron masih jarang dibudidayakan di Indonesia.Â
Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan iklim dan ekosistem yang berbeda dengan negara asalnya di Timur Tengah. Saffron yang istimewa memiliki parameter kesuburan tertentu mengakibatkan perawatan tanaman saffron membutuhkan ketelitian dan perlakuan yang tepat.
"MYFARM cocok untuk petani saffron, masyarakat peminat budidaya saffron, dan masyarakat yang minat budidaya ikan hias", ujar Widad Lazuardi di Fakultas MIPA UM (22/08).
MYFARM merupakan alat budidaya yang mengintegrasikan antara dua sistem yaitu terrarium dan akuaponik yang memungkinkan untuk membudidaya tanaman dan ikan hias dalam satu alat. MY FARM dapat dibongkar pasang dan dipindah dengan fleksibel.Â
MYFARM didukung oleh IoT dan machine learning yang membantu dalam pemeliharaan dan  monitoring saffron dan ikan hias dengan cara membuat rekayasa ekosistem, sehingga saffron dan ikan hias dapat tumbuh dengan baik dan optimal di Indonesia.
Teknologi yang terintegrasi dalam MYFARM diharapkan dapat menyesuaikan kondisi kebutuhan tanaman saffron, ikan guppy, hingga prediksi panen melalui aplikasi android dan web interface khusus MYFARM.
 "Prototype ini masih dalam proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual meliputi Hak Cipta dan Hak Paten", ujar As'ad Rosyadi pada 23/08.