Mohon tunggu...
Dinar
Dinar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Mahasiswa ilmu komunikasi Sekolah Vokasi IPB

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PPKM Diperpanjang Bagaimana Nasib PTM? Ini Tanggapan Mahasiswa dan Orangtua

16 Maret 2022   21:40 Diperbarui: 16 Maret 2022   21:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto pembelajaran tatap muka di Sekolah Vokasi IPB Sukabumi (Dokpri)

Senin, 7 Maret 2022 - Kasus varian baru Omicron semakin mengalami peningkatan setiap harinya. Menurut informasi dari artikel katadata.id sampai dini hari tanggal 7 maret 2022 tercatat sudah 7.562 kasus di Indonesia. 

Atas lonjakan kasus tersebut pemerintah memberitahukan adanya perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) didaerah Jawa-Bali hingga 14 Maret 2022. 

Atas keputusan tersebut, banyak masyarakat yang terkena dampak, termasuk para mahasiswa yang akhir-akhir ini sudah mulai melakukan PTM walapun dengan adanya pemberlakuan sistim hybrid dan juga prokes yang ketat. 

Tak hanya para mahasiswa saja, para orang tua pun sebagai penanggung jawab terhadap pendidikan dan kebutuhan para mahasiswa pun merasakan dampak dari adanya perpanjangan PPKM ini. 

Akhir-akhir ini semenjak telah adanya penurunan kasus Covid-19 sudah banyak kampus yang memberikan kebijakan untuk melakukan PTM, yang tadinya para mahasiswa melakukan KBM secara daring penuh dan serba terbatas, kini adanya kelonggaran yang dirasakan para mahasiswa untuk melakukan KBM secara tatap muka seperti biasa. Namun belum beberapa bulan atas adanya kebijakan tersebut. 

Tak disangka munculnya varian omicron, yang hingga saat ini mengalami peningkatan kasus setiap harinya, sehingga pemerintah memberikan informasi mengenai adanya kelanjutan PPKM. 

Hal tersebut tentu membuat para mahasiswa merasa bingung dan lelah atas adanya ketidakpstian terhadap kebijakan yang diberikan. Karenanya, para mahasiswa harus melakukan KBM secara daring dan juga tatap muka secara bergantian menyesuaikan bagaimana kondisi yang terjadi setiap harinya.

"Jujur kalo menurut saya sih sebagai mahasiswa capek ya kalo misal sistim pembelajarannya belum jelas kaya gini, tadinya udah merasa lumayan lega pas kuliah bisa tatap muka seperti biasa dan melakukan kegiatan diluar kampus secara langsung, cuma karena adanya peningkatan virus omicron ini, malah jadi bingung dan serba salah juga, kalo misalnya dipaksakan untuk tetep offline, takut nantinya terjadi penyebaran kasus, tapi kalo kita balik lagi ke pembelajaran dan kegiatan daring lagi pun menurut saya agak merepotkan dan merugikan saya sebagai mahasiswa yang saat ini sudah ditahap akhir, karena pembelajaran secara daring susah banget untuk bisa dicerna dan dipahami. Selain itu, kegiatan diluar kampus yang dilakukan secara daring juga membuat saya jadi begadang tiap harinya karena waktu pelaksanaannya biasanya dilaksakan dimalam hari. Jadi, menurut saya sebaiknya pihak pemerintah dan kampus mengkaji lebih lagi untuk bisa menentukan bagaimana metode KBM yang terbaik". Ujar Mifa Rezkia Zanianti mahasiswa Universitas Singa Perbangsa Karawang.

 Tidak hanya para mahasiswa saja yang merasakan dampak dari melonjaknya kasus varian omicron ini sehingga adanya perpanjangan PPKM. Namun pihak kampus serta para orangtua mahasiswa pun merasakan dampaknya. 

Para mahasiswa hanya perlu menyesuaikan diri dan juga beradaptasi terhadap setiap kebijakan yang kampus berikan, namun pihak kampus dituntut untuk bisa mengeluarkan kebijakan yang memang bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun