Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teruskanlah....

11 April 2012   17:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah rumah cluster minimalis yang bercat hitam putih.

"Terima kasih kau sudah datang, D. Kutahu kau pasti takkan bisa menjauh dariku."

Aku tersenyum tipis. "Nih, kukembalikan Andrei Laksana-mu. Novel yang inspiratif, Lelaki Terindah. Bagiku, kau juga pernah menjadi lelaki terindah di dalam salah satu fase kehidupanku."

Al menarik alis kanannya. "Jadi, kau akan ikut bersama kami ke kota itu? Kau, aku, dan perempuan itu."

Aku berdehem. "Nope, thanks."

"Kau merasa tertipu denganku, D?"

"Uhm, sedikit banyak, ya, tertipu tapi teruskanlah perjuanganmu itu. Kau dan 'perempuan' itu..."

Al menyeringai. "Kau tak menyalahkan hubungan kami?"

Aku menggeleng. "Tidak. Biasa saja.... Jangan tanyakan lagi soal itu, ya, karena sulit bagiku untuk memberikan kata-kata yang tepat untuk menjawabnya. Yang jelas, kau dan dia sudah dewasa dan tahu konsekuensi dari segala tanggung jawab yang kalian ambil."

"Nampaknya, selibat tak lagi ada di otakmu, ya? Bagaimana dengan tuduhan murtad, atheis, lesbian, hipokrit, liberal, pemuja setan.... Lalu, sederet tuduhan lainnya?" Al menatapku kecewa.

Aku berjalan ke dapur. Lalu kutuangkan air es dingin dari dalam kulkas. "Abaikan saja. Lumayan, mendapatkan pahala dari tuduhan tersebut, mungkin pahala atau musibah, entahlah, mereka yang melontarkan hal tersebut mungkin akan lebih memahami hal tersebut karena lebih 'berilmu' dariku. Wallahualam." Jawabku santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun