Tak ada yang pernah memahami mengapa pria itu meninggalkan perempuan tersebut, kecuali aku. Pria yang senang mengenakan parfum musk campur rempah itu memang bukanlah pria yang baik. Setidaknya, itu menurutku. Bagaimana tidak baik, lha wong, aku yang masih innocent ini sempat dikelabuinya. Dia mengatakan bahwa saat berkenalan denganku, statusnya adalah singlefighter namun tak menampik kalau dia memiliki seorang teman dekat, perempuan, yang sedang menuntut ilmu di Paris Van Java. Makanya, ketika aku mengetahui bahwa dia meninggalkan perempuan itu, aku pun langsung paham dan tak berkomentar banyak. Bagiku, itu adalah pilihannya.
Kini, aku menghadapi dilema. Aku tahu bahwa dia memutuskan untuk menceraikan perempuan itu karena berbeda prinsip dan lebih menyukai perempuan yang lebih matang untuk mengarungi kehidupan ini. Kebetulan saja, perempuan selanjutnya yang dia pilih adalah Aku! Jreng!
Bahagiakah? Mmm, mungkin....
Legakah? Mmm, mungkin....
Namun, jika aku mengatakan,"Tolong ceraikan saja, aku.".... Apakah yang terbersit dibenakmu?
Ah, aku pun bingung tak tahu harus bertanya kepada siapa.... Hanya kepada-Mu aku bersujud dan memohon petunjuk....