Mohon tunggu...
Dina Nisrina
Dina Nisrina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran IPS: Mitigasi Pandemi Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal Kerja Bakti

2 Desember 2020   19:15 Diperbarui: 2 Desember 2020   19:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini di Indonesia masih dilanda sebuah bencana non-alam yaitu adanya virus corona baru atau Covid-19. Virus ini adalah sebuah virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Persebaran virus ini di Indonesia dapat dibilang sangatlah cepat. 

Gejala virus ini hampir sama dengan gejala pada flu biasa. Virus ini dapat menyerang siapa saja baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa, lanjut usia, ibu hamil, maupun menyusui. 

Awalnya infeksi virus ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan Tiongkok pada Desember 2019 dan mulai menyebar ke berbagai negara di belahan dunia salah satunya Indonesia. Persebaran virus ini tidak mengenal bentuk muka bumi, baik didaerah gunung dan pegunungan, dataran tinggi, maupun dataran rendah.

Adanya virus corona dapat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia, baik kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik. Pemerintah Republik Indonesia sudah menetapkan hal ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) serta membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dipimpin oleh kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai upaya mitihasi bencana, karena COVID-19 sudah ditetapkan sebagai bencana non-alam. 

Upaya mitigasi bencana non-alam Covid-19 adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia terdapat point-point penting dalam PHBS adalah memakai masker, jaga jarak, sering mencuci tangan, sedia handsanitizer, makan makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, dan selalu menjaga kebersihan.

Peran pembelajaran IPS dalam upaya mitigasi bencana non-alam Covid-19 adalah sebagai upaya sosialisasi mengenai pentingnya upaya mitigasi untuk menghindari penyebaran pandemi semakin melebar. Salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran poster. Salah satu upaya mitigasi bencana non-alam yang dilakukan yaitu mitigasi bencana berbasis kearifan lokal. 

Menurut Prasetyo (2019) dalam Nugraha (2020 : 746) bahwa kearifan lokal pada masyarakat tradisional di Indonesia merupakan alternatif dalam mencegah bencana ataupun dalam penanganan pasca bencana, sehingga kearifan lokal memiliki peran penting dalam memitigasi bencana yang terjadi di Indonesia. Bentuk kearifan lokal yang ada di Indonesia salah satunya adalah kegiatan kerja bakti.

Koentjaraningrat (1987) dalam Sari (2016 : 3) menyebutkan bahwa terdapat dua jenis gotong royong yang dikenal oleh  masyarakat  Indonesia yaitu  gotong  royong tolong  menolong  dan  gotong  royong  kerja  bakti. Kegiatan  gotong  royong  tolong  menolong  terjadi  pada  aktivitas  pertanian,  kegiatan  sekitar rumah  tangga, kegiatan  pesta,  kegiatan  perayaan,  dan  pada  peristiwa  bencana  atau  kematian. Sedangkan  kegiatan  gotong  royong  kerja  bakti  biasanya  dilakukan  untuk mengerjakan  sesuatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum. Dalam media pembelajaran poster tersebut berisi mengenai ajakan untuk kegiatan kerja bakti sebagai upaya mitigasi bencana non-alam Covid-19.

Letak geologis dan geomorfologis di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau dengan bentang alam yang beragam, hal tersebut juga turut memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat disuatu daerah yang sama akan memiliki rasa kekeluargaan yang erat karena berada pada lokasi atau daerah tempat tinggal yang sama. Adanya rasa kekeluargaan yang erat tersebut membuat masyarakat menjadi memiliki rasa kepedulian yang tinggi antar anggota masyarakat. 

Kegiatan kerja bakti merupakan salah satu bentuk rasa kepedulian masyarakat, kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama sebagai upaya membangun desa serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari bibit-bibit penyakit seperti DBD dan Covid-19. Kegiatan kerja bakti di masa pandemi Covid-19 didukung sengan kegiatan penyemprotan disinfektan pada setiap rumah dan fasilitas-fasilitas umum sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan tetap dengan menggunakan protokol kesehatan yang berlaku seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan.

Referensi :

Irawati, Theresia. 2020. Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru. Diakses melalui : https://promkes.kemkes.go.id/menuju-adaptasi-kebiasaan-baru

Nugraha, A.S. 2020. Kearifan Lokal dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 : Sebuah Kajian Literatur. Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi. Vol 10 (1) : 745-753. Diakses melalui https://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/download/26063/12304

Sari, A.M. 2016. Menegakkan Tradisi Kerja Bakti Sebagai Bentuk Revitalisasi Nilai Gotong Royong. Diakses melalui https://docplayer.info/32149509-Menegakkan-tradisi-kerja-bakti-sebagai-bentuk-revitalisasi-nilai-gotong-royong.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun