Berdasarkan fungsi dan prinsip bimbingan dan konseling, kerangka kerja layanan bimbingan dan konseling dapat dijabarkan dalam empat kegiatan utama antara lain, layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem.Â
Dalam implementasinya, ke empat kegiatan utama tersebut didukung dengan beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling antara lain, layanan pengumpulan data, layanan informasi, layanan penempatan, layanan konseling, layanan referal, serta layanan penilaian dan tindak lanjut.
Nah, dalam tulisan ini penulis memfokuskan pada pembahasan tentang asesmen atau biasa disebut dengan layanan pengumpulan data yang termasuk dalam salah satu sistem pendukung empat dasar layanan bimbingan dan konseling.
Apa sih asesmen atau layanan pengumpulan data itu?
Bagaimana sih penerapan prosedur asesmen atau pengumpulan data itu?
Asesmen atau layanan pengumpulan data yaitu kegiatan dalam bentuk pengumpulan data, pengolahan, dan penghimpunan berbagai informasi tentang pelajar beserta latar belakangnya.Â
Tujuan asesmen ini adalah agar pelajar memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungannya. Asesmen ini terbagi menjadi dua jenis yaitu jenis tes dan jenis nontes.
Asesmen jenis tes
Menurut Suke Silvireus (1991: 5) tes adalah suatu prosedur sistematis untuk mengamati dan mencandrakan satu atau lebih karakteristik seseorang dengan menggunakan skala numerik atau sistem kategori. Dalam artian lain, tes adalah prosedur sistematik yang dibuat individu atau kelompok untuk dikerjakan, dijawab, direspon, baik dalam bentuk tertulis lisan maupun perbuatan.
Asesmen jenis tes ini terbagi dalam beberapa pengetesan diantaranya ialah (1) Pengetesan bakat dan kecerdasan. Menurut Robert dan Marianne (2011: 358) yang diutarakan dalam bukunya bahwa tes bakat dan kecerdasan memiliki perbedaan. Tes kecerdasan cenderung menyediakan ukuran yang luas tentang seluruh kemampuan pada umumnya, sedangkan tes bakat cenderung berfokus pada faktor-faktor yang lebih spesifik.Â
Dengan kata lain, tes kecerdasan cenderung mengukur karakteristik manusia entah kemampuan intelektual atau mental individu, sedangkan tes bakat digunakan untuk mengukur jangkauan pembelajaran karier atau potensi performa. (2) Tes minat. Tes ini digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan apa yang paling diminati pelajar dan untuk membantu pelajar dalam memilih karier yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya. (3) Tes kepribadian. Tes ini merupakan instrument untuk mengukur karakteristik emosi, motivasi, hubungan antar pribadi dan sikap, sesuatu yang dibedakan dari bakat atau keterampilan.