Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Belajar Online: Mendobrak Keterbatasan

22 Mei 2016   10:15 Diperbarui: 22 Mei 2016   11:55 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pertama kali saya belajar via internet yaitu belajar bahasa Inggris. (foto sumber: oneworld365.org)

Bahkan, sebagai ucapan terima kasih, beberapa kali saya dikirimkan hadiah seperti t-shirt, mousepad dari institusi tersebut, langsung dari Amerika Serikat! Wah, senang yaa... Meskipun barang-barang tersebut sekarang sudah kedaluarsa semua, tapi kenangan bisa aktif dalam sebuah kelas internasional yang dikelola melalui internet merupakan kebanggaan dan pengalaman yang menyenangkan buat saya. Oya, saya juga mendapatkan e-sertifikat setiap kali naik tingkat, yang ditandatangani oleh direktur institusi dan direktur perwakilan sebuah kampus di Amerika Serikat karena institusi ini bekerjasama dengan kampus tersebut dalam pengembangan kurikulum serta materi kursus.

Belajar Internet Marketing : Mengenal Blogging dan Dunia Teknologi Informasi

Internet Marketing pun juga pernah saya pelajari secara online (foto sumber: minterest.org)
Internet Marketing pun juga pernah saya pelajari secara online (foto sumber: minterest.org)
Seiring waktu berjalan, institusi ini mendapatkan banyak saingan baru sehingga tidak sedinamis tahun-tahun pertama ketika ia diluncurkan, dan saya juga semakin sibuk dengan kegiatan di luar rumah, jadi kursus daring tersebut tidak saya lanjutkan. Pada masa itu, sekitar awal tahun 2000-an, internet marketing, selanjutnya saya singkat IM, mulai menggeliat di Indonesia. 

Saya mulai mengenal nama AA (saya berikan inisial saja ya) yang menjadi miliuner muda berkat kecerdasannya mengelola sekolah online internet marketing juga keahliannya mengembangkan bisnis tersebut. Penasaran dengan kesuksesannya di usia muda, dan karena rasa ingin tahu apa sih IM itu, saya sempat mengikuti kursusnya selama beberapa bulan. Meskipun informasi tentang IM banyak tersebar di internet, namun seperti yang saya katakan di atas, saya lebih suka belajar secara terstruktur, supaya bisa lebih fokus dan runut. Selain itu, karena terbiasa terstruktur, saya berhutang untuk meneruskannya hingga selesai, apalagi sudah membayar, he he.

Walaupun begitu, akhirnya saya tidak meneruskan aktivitas di dunia IM karena memerlukan modal yang besar dan insting bisnis yang oke. Bagaimanapun juga, saya mendapatkan banyak pelajaran dan menjadi paham seputar dunia blogging, dan sedikit banyak hal tentang teknologi informasi. 

Seperti bagaimana menggunakan blogspot, joomla, wordpress, bagaimana mencari ceruk pasar (bahasa IM-nya niche) dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di Google Adwords dan aplikasi lainnya, apa itu SEO, serta pengetahuan dasar tentang bahasa pemrograman HTML dan Javascript, meskipun hanya sebatas penggunaan. Padahal waktu itu dunia blogging belum sesemarak sekarang, belum booming komunitas-komunitas blogger seperti Kompasiana, dan lain-lainnya. Karena kursus IM di sekolahnya AA ini nggak ada sertifikatnya, jadi saya nggak bisa pakai buat ngelamar pekerjaan di bidang IT, deh apalagi background keilmuan saya humaniora *ngarepdotcom.

MOOC atau E-Learning? Apa Sih Bedanya?

Salah satu contoh situs Massive Online Open Course (MOOC) yang menawarkan berbagai materi kuliah gratis di internet.
Salah satu contoh situs Massive Online Open Course (MOOC) yang menawarkan berbagai materi kuliah gratis di internet.
Masuk ke dunia kerja, saya nyaris tidak lagi bersentuhan dengan dunia pembelajaran online sampai suatu ketika atasan saya di Surabaya (waktu itu saya sempat bekerja kantoran di Surabaya selama dua tahun) memberitahukan ada sebuah situs belajar online yang diselenggarakan atas prakarsa beberapa kampus terbaik. Situs belajar online yang disebut Massive Online Open Course, disingkat MOOC, ini memberikan berbagai mata kuliah sesuai bidang keilmuan yang kita minati, dan tersedia di beberapa negara termasuk Indonesia, serta GRATIS! Ada kuliah-kuliah yang diberikan dalam bahasa Prancis dari beberapa kampus di Prancis, ada pula yang disampaikan dalam bahasa Inggris dari kampus-kampus di Amerika Serikat, Inggris, Australia. 

Begitu pula dengan MOOC versi Indonesia, berbagai mata kuliah dan para dosennya juga dipilih yang sudah dikenal masyarakat serta diakui Kemdiknas dari kampus semacam Universitas Airlangga, ITB, UI, dan juga dari perusahaan. Yang membuat kuliah online dari MOOC ini semakin menarik, kita bisa mendapatkan sertifikat asalkan mau mengikuti ujiannya dan lulus. Selain itu, ada biaya pembuatan sertifikat.

Berhubung saat itu kesibukan pekerjaan kantor saya semakin menggila, sayangnya kuliah-kuliah yang saya ikuti di MOOC tidak ada yang saya lanjutkan. Faktor lainnya, mungkin karena bosan harus menyimak penjelasan dosen secara satu arah tanpa ada interaksi dengan siswa, meskipun materi yang disampaikan melalui video sudah dibuat semenarik mungkin dengan gambar-gambar, tulisan. Jadi tidak melulu wajah sang bapak atau ibu dosen yang ditampilkan. Tapi anehnya kalau menonton film meskipun itu melalui video Youtube kok saya tidak bosan ya? Mungkin karena saya lebih butuh hiburan ketimbang belajar serius, Hahaha…

Nah, tapi saya menemukan memang ada beberapa perbedaan jenis pembelajaran online seperti yang saya rangkum di bawah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun