Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Belajar Online: Mendobrak Keterbatasan

22 Mei 2016   10:15 Diperbarui: 22 Mei 2016   11:55 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HarukaEdu: situs belajar dan kuliah online dari dan untuk orang Indonesia.

Pilihan belajar sekarang makin banyak. Tidak harus datang ke kelas seperti zaman saya masih sekolah dulu. Jika pada sekitar tahun 1980 hingga menjelang tahun 2000 (nah kira-kira ketahuan umur saya, 'kan? :D) , pilihan belajar kalau tidak di sekolah, di kampus, ya di tempat kursus yang bertebaran di ibukota; mulai awal abad ke-21 hingga sekarang, siapa saja boleh belajar di mana saja, asalkan punya akses internet dan perangkat elektronik berupa komputer atau laptop. Bahkan ada pembelajaran daring (kata lain dari online, yang berarti dalam jaringan), yang juga bisa diakses melalui teknologi canggih seperti ponsel pintar atau tablet.

Hobi Belajar Dari Kecil

Berbagai jenis pembelajaran online sudah pernah saya ikuti, baik yang secara serius maupun sambil lalu sembari mengerjakan pekerjaan kantor atau pekerjaan lainnya. Dan pastinya, berdasarkan pengalaman, pembelajaran yang sambil lalu justru yang nggak efektif buat saya, ha ha ha. Kebetulan saya ini orangnya suka sekali belajar. Dari kecil hingga sekarang, kamar saya pasti dipenuhi buku-buku, meskipun kalau sekarang tidak semua buku yang ada di kamar sempat saya baca hingga habis. Betul, yang saya maksud dengan kesukaan saya belajar di sini yang ada hubungannya dengan kegiatan membaca. 

Lagi-lagi, zaman dulu keterbatasan alat-alat untuk praktikum meskipun mengenyam pendidikan di sebuah sekolah swasta (dulu belum ada sekolah internasional, dan kalau pun ada biayanya tidak terjangkau untuk orangtua saya), membuat saya mengatasinya dengan cara membayangkannya lewat buku-buku teks pelajaran. Dari pelajaran sejarah hingga pelajaran biologi atau kimia, semua hal terkait eksperimen yang tidak bisa dilakukan di sekolah atau di rumah, ya... saya bayangkan saja.

Dari situlah saya jadi terbiasa membaca dan berimajinasi, dan ini sangat membantu saya dalam kegiatan tulis-menulis. Selain itu, karena kebiasaan saya membaca secara terstruktur dari awal sampai akhir, meskipun sesekali suka bandel sih kalau nggak sabar saya baca dari tengah atau malahan dari akhir ke awal, maka dalam belajar pun saya juga begitu. Oleh karena itu, pelajaran yang saya ikuti sambil lalu pasti nggak akan selesai. Sebaliknya, pelajaran yang saya ikuti dari awal, layaknya membaca sebuah buku, saya merasa berhutang untuk menyelesaikannya hingga akhir, meskipun tersendat-sendat dengan kegiatan lainnya. Kecuali kalau pelajaran itu memang tidak menarik bagi saya, apalagi kalau disampaikan dengan cara yang membosankan.

Belajar Online Bahasa Inggris: Berinteraksi dengan Siswa dan Guru Mancanegara

Pengalaman belajar daring melalui internet mulai saya alami ketika pertama kali internet masuk ke Indonesia di sekitar pertengahan hingga akhir tahun 1990-an. Saya masih ingat dulu pemakaian internet hanya bisa dilakukan jika kita mempunyai sambungan kabel telepon rumah, dan sistemnya berlangganan bulanan. Selain itu, internet hanya bisa diakses melalui komputer saja. 

Belum ada yang namanya wifi atau akses internet berserat optik. Jadi bayangkan saja lemotnya kayak apa. Di luar kegiatan berkomputer, belum ada yang namanya 'orang autis', alias berkutat dengan ponsel pintar sementara melupakan dunia nyata yang ada di sekitarnya hingga berjam-jam. Karena biaya pemakaian internet saat itu masih mahal, jadi saya sadar menggunakannya tidak bisa berjam-jam, maksimal 3 jam saja deh sekali duduk di depan komputer.

Pada jaman akhir tahun 90-an atau awal tahun 2000 itu saya mengenal kursus bahasa Inggris online yang ditawarkan oleh sebuah institusi asing, yang namanya sekarang sangat dikenal sebagai lembaga penyedia kursus bahasa Inggris dengan penutur asing. Pada waktu itu saya begitu haus dengan keinginan berinteraksi dengan orang-orang di luar negeri. Daripada chatting nggak jelas di ICQ yang ujung-ujungnya malah ngajak pacaran atau bahkan hal yang aneh-aneh, saya ingin kegiatan berinteraksi yang memberi manfaat bagi saya. Dan kursus online bahasa Inggris yang ditawarkan institusi tersebut menjawab kebutuhan saya di atas. 

Tentunya kursus ini berbayar, namun manfaat yang saya rasakan banyak sekali. Tidak hanya mengobrol dalam ruang maya bersama dengan murid-murid lainnya, paket kursus bahasa tersebut dilengkapi dengan ruang kelas virtual tempat kita berinteraksi dengan guru dan murid-murid membahas sebuah topik, seolah-olah kita berada di kelas sungguhan. Setelah diskusi selesai, guru akan memberikan nilai dan komentar di buku rapor online pada akun kita. Selain itu, materi-materi kursus diberikan dalam format yang menarik, dengan banyak gambar, teks yang tidak terlalu banyak (seingat saya maksimal sekitar 5 paragraf jika itu sebuah teks pemahaman bacaan, atau 3 baris jika itu sebuah penjelasan tata bahasa). 

Ujiannya pun dilaksanakan secara online dengan pengaturan waktu atau timing sehingga kita tidak akan sempat mencontek materi pelajaran karena dianggap sudah menguasai. Jika keseluruhan nilai kita memuaskan, maka kita akan naik kelas ke tingkat berikutnya. Kita pun bebas memilih mau lanjut kelas atau tidak. Jadi, benar-benar seperti ikut kursus di dunia nyata. Saya mendapatkan banyak teman dari berbagai negara berkat mengikuti kursus itu, juga dipercaya mengelola beberapa forum diskusi dengan berbagai topik dalam bahasa Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun