Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendengarkan Kemudian Berempati

6 Juni 2021   22:05 Diperbarui: 6 Juni 2021   22:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang pendengar adalah hal yang membosankan. Setuju ? Tentu saja kalian tidak setuju sebab dengan mendengar kita akan memperoleh bayak hal. Suatu hari saya terpilih sebagai pendamping suatu kelompok di kampus. 

Kelompok ini adalah salah satu kelompok mahasiswa yang bergerak di bidang rohani. Siapa-siapakah mereka sehingga mereka perlu di dampingi ? Mereka adalah pribadi-pribadi yang mai memberi diri dalam segala bentuk pelayanan di kampus yang berbaur kegiatan rohani.

Tugas saya sebenarnya hanya mengarahan mereka dan kadang-kadang melatih mereka untuk bernyanyi. Akan tetapi banyak dari kelompok tersebut yang menjadikan saya sebagai teman curhat mereka,teman bercerita dan bersharing dalam banyak hal. 

Ada yang rutin membuat jadwal pertemuan dan ada juga kapan ia mau berbicara maka ia akan menelepon saya. Saya bukanlah seorang psikolog yang tau tentang ilmu kejiwaan tapi saya hanyalah seorang mahasiswa yang kebetulan seorang biarawati.

Telah banyak mereka bersharing,bercerita tentang seluk beluk kehidupan mereka bahkan permasalahan studi di kampus dan juga dalam kelompok. 

Pernah terlintas di benak saya,siapakah saya ini sehingga mereka ini begitu yakin menceritakan kisah hidupnya kepada saya ? Saya tidak memiliki sesuatu untuk diberikan. Saya juga tidak pernah menyiapkan sebelumnya apa yang hendak saya katakan kepada mereka ketika mereka bercerita kepadaku.

Modal utama saya hanyalah dengan mendengarkan dengan baik. Mendengarkan dengan hati dan pikiran. Saya membiarkan roh kudus menuntunku untuk mengungkapkan sesuatu kepada mereka. 

Setiap kata yang keluar dari mulut saya rasanya adem bagi mereka. Setiap kali mereka bercerita saya berusaha mendengarkannya dengan baik kemudian mencoba memposisikan diri pada peristiwa yang mereka alami. Saya hanya bisa memberi motivasi dan dukungan kepada mereka melalui pengalaman hidup yang pernah saya alami. 

Tapi,pengalaman itu toh sangat membantu bagi saya untuk berbagi rahmat kepada mereka. Meskupin  kadang saya merasa bosan,jenuh dan ngantuk. Tapi saya mengingat kembali,jika saya diposisi mereka bagaimana perasaanku ?

Kemampuanku untuk mendengar mereka dengan baik membuatku menjadi pribadi yang semakin berempati. Mendengarkan membuat saya semakin paham dengan pribadi-pribadi yang disekitar saya. Saya berempati bukan karena mereka membutuhkan belas kasih dari saya atau karena situasi hidup mereka yang serba kurang. 

Akan tetapi rasa empati itu muncul ketika saya mampu memposisikan diriku pada setiap  peristiwa yang mereka alami. 

Mereka tidak membutuhkan banyak jawaban dari saya dan Saya juga tidak berniat untuk menceramahi mereka maka saya hanya menjadi pendengr sejati. Akan tetapi kesetiaanku untuk mendengarkan mereka membuat mereka merasa nyaman dan bahagia bersama saya.

Menurut saya, mendengarkan orang lain berbicara adalah suatu rahmat. Dimana kesabaran serta kesetiaan saya duji secara nyata. Mereka datang dan berbicara kepada saya bukan semata-mata untuk mendapatkan pembelaan,mendapatkan solusi dan lain-lain tapi mereka hanyalah butuh untuk didengarkan. 

Sering sekali dalam setiap pembicaraan yang saya katakan kepada mereka adalah bahwa saya akan mendoakan mereka,saya akan mengingat mereka dalam setiap doa-doaku. Tapi kata doa itu membuat mereka merasa puas dan bahagia.

Saya sangat bersyukur bahwa saya mampu mendengarkan dengan baik. Saya bisa mendengar bukan juga karena cerita mereka wow atau yang hebat melainkan cerita tentang pergumulan hidup. 

Betapa bahagianya saya ketika setiap orang yang duduk bersamaku dapat tersenyum. Dengan mendengarkan,saya terlatih menjadi pribadi yang care dan berempati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun