Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Alasan Mengapa Perhatian dan Kasih Sayang Sulit Mampir Dalam Hidup Kita

22 Januari 2021   09:47 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:01 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empati dalam artian kita turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Misalnya,Ketika kabar tentang penderitaan orang lain sampai ke telinga kita, apakah kita menganggapnya sebagai masalah mereka dan tidak ada yang perlu kita khawatirkan ? Contoh kongkrit ,ketika saudarai kita mengalami penderitaan akibat gempa dan banjir,bagaimana reaksi kita ? Saya kira situasi itu menggerakkan hati kita untuk ikut berempati dan memcoba berbagi lewat bingkisan-bingkisan kecil. 

Bukan hanya sampai disitu rasa empatinya ya,nih contohnya lagi. Mampukah kita mengenali saat seseorang terluka, takut, atau berduka.Bagaimana reaksi atau tanggapan kita terhadapnya ?  Atau jangan-jangan kita mencoba menciptakan kehidupan di mana kesedihan tidak menyentuh kita. Saya tidak yakin. Sungguhkan kita bisa menghindar dari kesedihan ? Kecil kemungkinan untuk itu. Kita hanya dapat menerima dan menjadikannya sebagai batu loncatan dalam hidup.

3. Tingkat Arogansi

Cara kita untuk menangani perasaan kita pribadi sangat menentukan cara kita menanggapi orang lain. Jika kita peduli terhada diri kita,besar kemungkinan rasa peduli itu akan kita berikan kepada orang lain. Karena apa yang kita miliki bukanlah untuk dinikmati sendiri melainkan harus terpancar kepada orang lain sehingga kita mengetahui sejauh mana kualitas kepribadian kita. Misalnya, Jika kita tidak mentoleransi orang lain memperlakukan kita,maka jelas orang lain juga tidak suka dengan kita,ketika kita mempermalukan mereka. Itu saja sudah cukup.

So,Apa yang harus kita lakukan dengan itu ? Tentu kita harus belajar Merangkul kerentanan ,kekurangan,menrima diri apa adanya . Kemampuan untuk menerima segala yang baik dan tidak baik  akan membuat kita menjadi  lebih manusiawi, memiliki potensi yang lebih baik , dan lebih menarik bagi orang lain. 

Karena memang taksatupun dari kita yang sempurna. Akan tetapi kita akan menjadi sempurna ketika kita mampu menyempurnakan kekurang itu. Sulit untuk memberi perhatian dan kasih sayang kepadamu  jika kamu tidak mencatat perasaan orang lain dan menanggapinya dengan belas kasih.

Semoga bermanfaat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun