Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berani Bercermin

20 Januari 2021   14:04 Diperbarui: 20 Januari 2021   14:27 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"Bercerminlah dahulu sebelum kamu membuat cermin orang lain." 

Ada apa dengan cermin ? Kali ini saya tertarik untuk berbagi pengalaman tentang cermin yang saya temukan kemarin sore. Saat saya pergi jalan sore dengan chlowy saya menemukan sebuah cermin yang tergeletak ditengah jalan. Kemudian cermin itu saya ambil dan saya langsung bercermin saat itu. Ketika saya bercermin saya lihat wajahku yang dihiasi dengan jerawat yang hampir mekar dan berkeringat.Wess..meski demikian saya tetap bercermin memperbaiki posisi rambut dan topi yang saya gunakan.  Dengan adanya cermin saya bisa mengubah penampilanku untuk lebih rapi saat itu.

Sore itu,cermin menjadi sumber inspirasiku.

Refleksinya begini, dalam usaha mengubah diri agar menjadi seorang yang lebih baik, tentu saya  memerlukan cermin  sebagai satu di antara cara agar saya mendapat pencerahan tentang diriku  dan termotivasi untuk melakukan perubahan. Karena dengan cermin saya mampu melihat diriku seutuhnya tanpa ada orang yang mengetahuinya.Cermin adalah sebuah benda yang dapat merefleksikan pantulan dari seseorang atau benda yang ada di depannya. 

Ketika bercermin saya bisa mendapatkan banyak pelajaran, bahwa dengan bercermin terhadap diri sendiri, saya dapat melihat kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. Hal tersebut tentu memicu diri ini untuk terus melakukan introspeksi diri. Saya yakin bahwa dengan introspeksi diri yang saya lakukan sebelum memberikan sebuah nasihat atau menilai orang lain, hal tersebut dapat menjauhkan saya dari penilaian yang salah,rasa angkuh,egois terhadap sesama. Berani bercermin berarti berani membuang rasa curiga.Kehidupan juga dapat diibaratkan seperti cermin, apa pun yang kamu perbuat setiap harinya merupakan cerminan isi hatimu.

Dalam hidup ini satu hal yang menjadi kepastian untuk kita yakni,bahwa kita akan mengalami kematian tanpa terkecuali.Namun kapan itu terjadi tak seorang pun dari kita yang tau. Yang menjadi pertanyaannya adalah  : 

a.Apa yang harus kita lakukan? 

b.Akan jadi siapa kita? 

c. Apa tujuan kita? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun