Merayakan Natal dengan Standar Minimal

Tadi sore mulai pukul 17.00 s/d pukul 20.00 kami para sie liturgi separoki mengadakan rapat terkait perayaan natal yang sudah mendekat. Rapat tersebut dipimpin oleh RP.Paulinus Simbolon,OFM.Cap. 

Adapun yang menjadi tema rapat kami adalah "Merayakan Natal Dengan Standar Minimal". Tema pertemuan ini diangkat sehubungan dengan situasi pandemic saat ini. Perayaan natal tahun ini dirayakan dengan pola TIRTA (Tertib,Indah,Ramah,Teguh dan Aman). 

Merayakan natal dengan standar minimal bukan berarti menghilangkan makna dari perayaan tersebut,akan tetapi demi kebaikan bersama ada beberapa kegiatan yang mesti dihilangkan dari yang kebiasaan sebelumnya misalnya untuk pengadaan kandang natal diluar gereja ditiadakan,paduan suara ditiadakan,acara ramah tamah dimalam natal ditiadakan dan masih banyak lagi.

Beberapa hal penting yang kami bahas dalam rapat,barangkali menjadi pengetahuan baru untuk kita bersama adalah sebagai berikut:

Kita hendak merayakan Malam Natal dengan standar yang sama . Semakin indah, terencana dan tertata, tentu semakin baik. Masing-masing Gereja tentu dapat berkreasi secara benar dan memenuhi kriteria dan pedoman yang berlaku umum di Gereja Katolik, termasuk pengadaan photo booth atau menjadikan salahsatu pohon sekitar gereja sebagai Pohon Natal 2020. Sangat baik kalau pagar sekeliling gereja dihiasi dengan pernik-pernik Natal. 

Dewan Pastoral di semua tingkatan perlu memastikan tersedia dalam tenggat waktu yang terencana dengan baik seperti :

1. Pohon Natal di dalam gereja, dipasang paling cepat pada tanggal 17 Desember 2020 (Masa khusus Adven). Hendaknya dipastikan bahwa pohon natal tidak mendominasi dan mengaburkan Altar dan Mimbar Firman.

2. Lampu Pohon Natal baru dipasang setelah Hari Minggu Keempat Adven. 

4. Kandang Natal dipasang paling cepat pada tanggal 17 Desember 2020 (Minggu Khusus Advent) tanpa patung. 

5. Setelah Hari Minggu IV Adven, patung-patung domba, keledai, sapi dan gembala dapat dipasang.