Di era pandemic COVID-19 ini sangat penting sekali tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan tangan. Salah satu langkah yang paling dianjurkan untuk mencegah penularan COVID-19 adalah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran virus corona.Â
Namun, dalam kondisi tertentu, terkadang kita tidak bisa dengan mudah mencuci tangan dengan air dan sabun, untuk itu penggunaan hand sanitizer yang berfungsi sebagai antiseptik dianjurkan untuk digunakan saat terpaksa harus beraktivitas di luar rumah. Meski penggunaan hand sanitizer dianjurkan, namun diharapkan penggunaannya tidak berlebihan karena dapat membuat iritasi kulit. Selain itu, pemilihan bahan pembuat hand sanitizer juga harus tepat dan tidak berbahaya bagi kulit.
Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk membuat hand sanitizer yang berstandar WHO agar masyarakat bisa menghemat biaya untuk membeli hand sanitizer serta mengetahui bagaimana cara membuatnya. Belakangan juga bermunculan produk-produk hand sanitizer rumahan yang dibuat orang perorangan. DIY membuat hand sanitizer juga bermunculan. Tapi apakah semua itu aman?
Pelaksanaan Progran sosialisasi pembuatan hand sanitizer ini diikuti oleh warga RT 05 RW 08 Lingkungan Merak Rejo, Kelurahan Harjosari. Sosialisasi dilaksanakan door to door untuk meminimalisir penularan COVID-19 dengan menunujkan video tutorial pembuatan hand sanitizer mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh WHO (World Health Organization)
Tak berhenti sampai situ, WHO memngungkapkan bahwa virus corona dilaporkan terjadi di tempat-tempat orang berkumpul salah satunya ialah tempat ibadah. Masih banyak tempat ibadah yang belum ada sabun cuci tangan, sehingga memotivasi penulis untuk membagikan sabun cuci tangan di tempat ibadah di Lingkungan Merak Rejo, Kelurahan Harjosari.
Dan juga mengedukasi anak-anak cara mencuci tangan menurut WHO yaitu diawali dengan basahi tangan dengan air yang mengalir, lalu tuangkan sabun secukupnya pada telapak tangan, selanjutnya usap pada jari-jari, jempol dan selipan jari, gosok kuku dan punggung tangan, lalu bilas dengan air yang mengalir dan keringkan dengan handuk bersih atau tisu. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan poster agar anak-anak dapat lebih tertarik dengan penjelasannya.