Mohon tunggu...
Dina widiastuti
Dina widiastuti Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SDGs (Sustainable Development Goals): Sebuah Kerangka Solusi

12 Juni 2020   14:18 Diperbarui: 18 Desember 2022   14:25 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.queensu.ca/gazette/stories/what-are-un-sustainable-development-goals

Pembangunan merupakan suatu proses penggabungan antara berbagai dimensi demi mewujudkan sebuah kesatuan yang dapat bermanfaat bagi umat. Pada dasarnya pembangunan melibatkan berbagai dimensi seperti sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang sangat perlu dijaga, dilestarikan maupun dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Pembangunan tentunya tidak hanya melibatkan satu atau dua orang saja, tetapi melibatkan semua elemen dalam suatu wilayah bahkan negara. Dapat kita lihat bagaimana kondisi saat ini, bumi sedang mengalami kerusakan, pencemaran bahkan diselimuti oleh virus yang bernama Covid-19. Terlepas hal ini disebabkan oleh hewan ataupun lainnya, kita harus tetap waspada, terjaga dan jangan panik.

Berdasarkan dampak dari kerusakan tersebut yang akan merugikan kehidupan manusia, hal ini tentunya menjadi sebuah perhatian besar bagi dunia sejak lama. Dibuktikan pada tahun 2000 dideklarasikannya  Millenium Development Goals atau disingkat MDGs dalam Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York yang memiliki 8 tujuan diantaranya untuk mengurangi orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan, mengurangi angka kematian, hingga membantu akses untuk mendapatkan air bersih.

Berbeda halnya dengan MDGs yang hanya difokuskan untuk beberapa negara, SDGs atau Sustainable Development Goals memiliki sasaran universal yang disahkan pada KTT Pembangunan berkelanjutan PBB yang berlangsung di New York tanggal 25-27 September 2015 lalu. SDGs dihadirkan untuk melanjutkan global goals Milenium Development Goals (MDGs) yang belum bisa dicapai dan harus diteruskan dalam menghadapi tantangan masa depan dunia.

Sumber: https://www.abeautifulgreen.com/en/the-sustainable-development-goals/
Sumber: https://www.abeautifulgreen.com/en/the-sustainable-development-goals/

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Sebagai wujud komitmen politik pemerintah untuk melaksanakan SDGs, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) SDGs Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Perpres tersebut juga merupakan komitmen agar pelaksanaan dan pencapaian SDGs dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak.

Virus Corona saat ini menjadi sebuah monster yang mengancam perekonomian global. Banyak negara mengalami kerugian dari berbagai sektor misalnya pendidikan dan  pariwisata. Tentunya berimbas pada perekonomian yang kian merosot. Akan tetapi, pandemi ini justru mengingatkan adanya agenda pembangunan 2030 dengan meningkatkan kerja sama internasional. Salah satu agendanya adalah meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan. Kondisi saat ini, menunjukkan bahwa kesehatan memang bukan segalanya, akan tetapi kesehatan dapat mempengaruhi faktor lain seperti pendidikan yang tidak berjalan dengan baik, merosotnya mekanisme kegiatan ekonomi, berkurangnya pendapatan, bertambahnya pengangguran hingga mengancam perekonomian global.

Virus Corona menyebar begitu cepat, World Health Organization (WHO), menetapkan wabah Covid-19 atau virus corona (SARS Cov-2) menjadi pandemi global. Peningkatan status ini diumumkan langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus di Jenewa, Swiss pada 11 Maret 2020. Penetapan status pandemi ini disebabkan oleh penyebaran yang begitu cepat dan luas hingga ke wilayah yang jauh dari pusat wabah. "oleh karena itu kami menilai, bahwa Covid-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi, "kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebyesus Rabu (11/3) malam waktu Jenewa.

Oleh karena itu, ini merupakan peluang bagi pengembangan kerja sama internasional pembangunan untuk terus memperkuat sistem di negara-negara berkembang yang perekonomiannya rentan. Terlebih lagi dihadapkan dengan komunikasi melalui platform digital yang cukup membuat semua elemen beradaptasi untuk menjawab tantangan terkait revolusi industri 4.0 ditengah pandemi, akankah bertahan?

Bahkan negara maju sekalipun merasakan dampak yang signifikan. Kerja sama dari semua elemen pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan begitu juga dengan wilayah regional hingga global saling memberikan bantuan baik kesehatan, pangan dan lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun