Mohon tunggu...
Dina nurlatipa
Dina nurlatipa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hanya seorang wanita~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keping Kenangan

30 September 2022   20:00 Diperbarui: 30 September 2022   20:37 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6 tahun yang lalu aku adalah seorang remaja SMP negeri di suatu daerah. Masa SMP adalah masa-masa yang paling Indah, setuju atau tidak tapi aku merasakannya. Aku menemukan dan belajar banyak hal pada saat itu. Hal yang sebelumnya belum pernah aku temui,  karena pada dasarnya perubahan terbesar yang terjadi dalam diriku aku rasakan pada saat aku menjadi seorang remaja SMP.

Keping kenangan yang masih aku ingat hingga saat ini jatuh pada saat acara pesantren kilat yang diadakan disekolah. Pada saat itu aku sudah menjadi kelas 8. Acara itu mengharuskan siswa dan siswi nya untuk menginap satu hari satu malam di sekolah. Aku sangat senang pada saat itu, karena aku pikir ada banyak hal yang bisa aku lakukan bersama teman -teman ku.  Apalagi pada saat itu kami sedang melaksanakan ibadah puasa.

Hari ini aku ingin bernostalgia ke masa itu. Tak hanya untukku namun juga pada siapa-siapa saja yang ingin mengetahui keping kenangan yang tersisa ini.

**

Dinginnya cuaca pagi itu membangunkan seluruh sel pada tubuhku.  Sehingga mau tidak mau aku pun terbangun dari mimpi indah ku,  sayup-sayup aku mendengar suara adzan subuh berkumandang. Lalu ku gerakan kepalaku guna melihat jam dan juga kalender. Ternyata hari senin, pantas saja rasanya tubuhku pada saat itu sangat sulit untuk berpisah dengan tempat tidurku.

Jarak rumahku menuju sekolah lumayan jauh, harus menggunakan kendaraan umum seperti angkutan umum atau diantarkan menggunakan motor. Kenapa tidak membawa motor saja kan lebih praktis? jawabannya tentu tidak karena kami masih dibawah umur dan tidak memiliki SIM. Sekolahpun melarang muridnya membawa kendaraan sendiri. Aku mempunyai teman dari kecil yang rumahnya tak jauh dari rumahku, dan syukurnya kami masuk disekolah yang sama jadi kami memutuskan untuk berangkat dan pulang sekolah bersama.

Sesampainya di sekolah,  aku berpisah dengan temanku itu karena kami tidak satu kelas. Senin pagi, seperti biasa sebagai seorang murid kami melaksanakan kewajiban kami yaitu upacara bendera merah putih. Upacara dilaksanakan dengan hikmat pada saat itu.  Setelah nya aku kembali ke kelas bersama dengan teman-teman ku yang lain.

"Adiba... kamu tau gak, minggu depan sudah memasuki bulan suci Ramadhan?" tanya Reva teman sebangku ku pada saat kami baru saja sampai kelas dan duduk di bangku masing-masing.

"Iyaa aku sudah tau rev,  memangnya kenapa?" jawabku agak sedikit malas. Bukan apa-apa tapi hanya saja aku sedang lelah pada saat itu, setelah berdiri hampir satu jam lamanya.  Entahlah dengan dia,  energinya seperti tidak ada habisnya.

"Katanya sekolah mengadakan acara pesantren kilat loh, pasti seru!" kata Reva masih dengan semangat yang menggebu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun