Mohon tunggu...
Dimyat Aa Dym
Dimyat Aa Dym Mohon Tunggu... Guru - Bergabung mulai tahun 2012 dan Buku Perdananya tahun 2020 berjudul "Pendidikan Berbasis Al-Qur'an & Pancasila"

Seorang guru dan pendidik di sekolah yang telah mengabdikan dedikasinya untuk tunas-tunas bangsa lebih dari 20 tahun. Blog : www.dimyativi.blogspot.com , twitter : @dimyat1, FB : Dimyat Muqsith

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apapaun Keputusan MK, Taqdir Allah Pasti yang Terbaik

21 Agustus 2014   17:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14085897832111425856


Jika kita amati PILPRES 2014 adalah PILPRES yang paling fenomenal, baik dari sisi pesertanya maupun dari sisi momentumnya. Dari sisi peserta, semula banyak pengamat memprediksi bakal ada minimal tiga calon presiden yang akan berlaga pada PILPRES 2014, ternyata perkiraan pengamat tadi meleset (bukan melesat). Dari sisi momentumnya juga sangat penting mengingat PILPRES kali ini adalah dalam rangka memilih Presiden RI ke-7.

Fenomenalnya PILPRES 2014 akan lebih seru lagi jika dikaitkan dengan pertarungan corak ideology dari masing-masing kubu. Meskipun tidak tepat secara keseluruhannya apalagi di Kubu Jokowi-JK masih ada partai berbasis masa islam sebagai salah satu pendukung utama yakni PKB. belum lagi jika dikaitkan dengan paham “NOTO NEGORO” yang ada di tengah-tengah masyarakat maka fenomena PILPRES 2014 akan semakin seru.  Selain karena politik itu sulit diterka atau diraba kemana arahnya.

Hanya Taqdir Allah saja yang menjadi pegangan akhir setelah usaha lahir dengan orang atau pihak-pihak tertentu yang lebih tahu dan prediksi berdasarkan ilmu politik serta kecenderungan masyarakat yang dikemukakan oleh berbagai kalangan pengamat atau tokoh yang ada. Termasuk apa yang akan diputuskan oleh MK pada hari ini, maka kebanyakan kita belum tahu apa yang akan diputuskan oleh MK, mungkin para petinggi Negara seperti  Presiden SBY pun belum tentu tahu apa yang akan diputuskan oleh MK.

Oleh karena itu maka segala sesuatunya yang berada di luar jangkauan pengetahuan dan kewenangan kita, kita harus kembalikan kepada Rukun Iman yang terakhir yaitu nomor enam, Iman kepada taqdir Allah,  khoirihi wasyarrihi (baik  taqdir itu baik menurut kita atau buruk menurut kita). Karena pada hakikatnya adalah Allah yang Maha Mengetahui hakikat yang baik dan yang buruk bagi hamba-hambanya. Mungkin saja jika Jokowi-JK yang memimpin Indonesia lalu umat ini semakin solid dan semakin baik keimanan dan ketaqwaannya maka itu baik dimata Allah.

Sebaiknya jika Prabowo-Hatta yang memimpin Republik ini lalu umat banyak yang terlena dan lupa akan nikmat Allah (kufur nikmat_na’udzubillah) karena merasa perjuangannya telah selesai maka itu juga bukan kebaikan yang hakiki dimata Allah, atau demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu marilah kita tanamkan dalam diri dan hati kita masing-masing bahwa apapun hasil keputusan MK, asal ia sudah memutuskan perkaranya dengan adil, objektif dan transparan maka itu kita kaitkan dengan taqdir Allah tadi. Sehingga ke depannya akan membawa kebaikan bagi negeri kita tercinta ini.

Beberapa catatan sehubungan akan diumumkannya hasil sidang MK yang mencerminkan sebagian besar masyarakat kita atau paling tidak saya maka dapat saya gambarkan pada cuplikan di bawah ini :

Jika pada saatnya nanti MK tetap memenangkan Bapak Jokowi-JK sebagaimana telah diputuskan oleh KPU maka saya dan kita semua pasti berharap bahwa :

1. Bukan berarti MK maaf “Masuk Angin” atau terkena Suap (Na’udzu billahi min dzalik) tetapi secara fakta hukum dan substansi atau barang buktinya yang ada tidak atau kurang mendukung

2. Pihak Tim Sukses Prabowo-Hatta kurang memiliki bukti-bukti yang penting untuk dihadirkan dalam mendukung dugaan yang dituduhkan baik ke KPU atau ke Capres No.2

3. MK bekerja professional, transfaran dan ihsan sehingga pihak Tim Sukses Prabowo-Hatta menerima dengan legowo keputusan MK tersebut yang tentunya telah memenuhi rasa keadilan terhadap keberatan yang diajukan.

Begitu juga sebaliknya jika MK berdasarkan kerja professional, transfaran dan ihsan mengabulkan dan memenangkan Bapak Prabowo-Hatta serta menganulis keputusan sebelumnya (KPU) atau merekomendasikan untuk adanya PSU (Pemungutan Suara Ulang) di beberapa titik yang ditentukan maka saya dan kita semua pasti berharap agar :

1. Bukan berarti MK maaf “Masuk Angin” atau terkena Suap (Na’udzu billahi min dzalik) tetapi secara fakta hukum dan substansi atau barang buktinya yang ada tidak atau kurang mendukung

2. Pihak Tim Sukses Prabowo-Hatta memiliki bukti-bukti yang penting dan dihadirkan dalam mendukung dugaan yang dituduhkan baik ke KPU atau ke Capres No.2

3. MK bekerja professional, transfaran dan ihsan sehingga pihak Tim Sukses Jokowi-JK menerima dengan legowo keputusan MK tersebut yang tentunya telah memenuhi rasa keadilan terhadap keberatan yang diajukan.

( Dimyat Aa Dym, Kompasianer – Kompasiana )

Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/08/05/harapan-kepada-mk-benteng-tertinggi-keadilan-dunia-678145.html

Pertama, menerima gugatan termohon (Prabowo-Hatta). Namun, putusan ini tetap berisiko tinggi terhadap kestabilan politik, terutama menyangkut pendukung Jokowi yang mempertanyakan keputusan tersebut.

Kedua, menolak semua gugatan Prabowo-Hatta. Putusan MK tersebut tetap akan membuat suasana politik menjadi gaduh, memanas dan mengancam stabilitas politik. Ketiga, memenuhi sebagian gugatan Prabowo-Hatta.

(Syarwi Chaniago, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah – Dakwatuna)

Sumber:http://www.dakwatuna.com/2014/08/19/55982/tiga-opsi-putusan-mk-terhadap-gugatan-prabowo-hatta/#ixzz3B5wwmNmG

Apakah keputusan hari ini bisa memenuhi rasa keadilan atau tidak? Apakah pihak terkait Jokowi dan pendukungnya bisa sabar dan tidak rusuh ketika MK memenangkan gugatan Pemohon? Apakah Presiden SBY mau turun tangan menjaga ancaman disintegrasi bangsa pasca Putusan MK? Apakah TNI POLRI bisa solid mengamankan segala kebijakan presiden SBY walau "tampak" kebijakan itu tidak biasa dan keluar dari mainstream media dan pendukung Jokowi? kita tunggu hari ini.

Terakhir, hanya kepada Allahlah kita berserah diri memohon pertolongan dan perlindungan (ALLAHU-MUSTA'AN). Jangan lupa doakan persatuan dan kedamaian bangsa ini.

(Azwar Rasmin, Penulis – PKS Piyungan)

Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2014/08/keputusan-mk-hari-ini-dan-masa-depan.html

Salam persatuan, selamat menunggu hasil MK, mari kita tingkatkan keimanan dengan lebih menghayati lagi rukun IMAN No.6, demi masa depan tunas bangsa Indonesia, Wallahu A’lam. [DM]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun