Mohon tunggu...
Dimyat Aa Dym
Dimyat Aa Dym Mohon Tunggu... Guru - Bergabung mulai tahun 2012 dan Buku Perdananya tahun 2020 berjudul "Pendidikan Berbasis Al-Qur'an & Pancasila"

Seorang guru dan pendidik di sekolah yang telah mengabdikan dedikasinya untuk tunas-tunas bangsa lebih dari 20 tahun. Blog : www.dimyativi.blogspot.com , twitter : @dimyat1, FB : Dimyat Muqsith

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

7 Kewajiban Muslim Kepada Al-Qur'an

14 Februari 2014   08:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesuksesan dan kemajuan suatu bangsa atau kaum ditentukan oleh salah satu faktornya antara lain adalah pendidikan. Dengan pendidikan pola pikir seseorang akan dirubah dan berubah, Sejarah peradaban dunia telah membuktikan bahwa kemajuan peradaban sebuah bangsa erat kaitannya dengan pendidikan bangsa tersebut. contohnya antara lain keemasan dan kejayaan Islam pada masa permulaan dengan semangat belajar dan  membacanya ( IQRO’ ), kemajuan dunia Barat terutama Eropa dengan RENAISANnya, dan pesatnya teknologi Jepang dengan semangat BUSHIDO/KAIZENnya.

Pendidikan harus menyentuh aspek pemikiran ( Kognitif ), perasaan ( Afektif ) dan Prilaku ( Psikomotorik ), dalam Islam diajarkan bahwa perkataan harus selaras dan sejalan dengan hati, hati harus selaras dan sejalan dengan amal atau perbuatan begitu juga sebaliknya  bahwa perbuatan harus dilandasi dengan hati ( niat ) yang penuh keyakinan, dan hati akan merasakan keyakinan mana kala dilandasi dengan ilmu pengetahuan oleh sebab itu maka Islam sangat menjunjung tingggi ilmu dan pendidikan.

Dalam tradisi dan khasanah keilmuan Islam terutama dalam bidang ilmu, pendidikan dan pengajaran, baik pada zaman dulu maupun sekarang, baik di lembaga pendidikan pesantren tradisional  atau di lembaga pendidikan sekolah atau madrasah modern Al-Qur’an menempati posisi yang sangat sentral dan penting, disebut sangat sentral karena seluruh aspek keilmuan, pendidikan dan pengajaran bersumber dan bermuara kepada nilai dan spirit Al-Qur’an, sedangkan disebut penting karena hampir seluruh umat Islam dan lembaga pendidikannya berpandangan bahwa Al-Qur’an adalah kurikulum pertama dan utama sebelum kita mempelajari dan mengajarkan ilmu-ilmu yang lainnya.

Semaraknya pendidikan Al-Qur’an ( Taman Kanak-Kanak Al Qur’an dan Taman Pendidikan Al Qur’an ) di masyarakat kita yang rata-rata pesertanya adalah pelajar sekolah umum ( jalur departemen pendidikan nasional ) mulai dari TK, SD, SMP dan SMA adalah salah satu bukti bahwa adanya suatu gerakan penyadaran masyarakat untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai basis utama pendidikan terutama pendidikan moral atau budi pekerti dan akhlak bagi umat Islam, walaupun secara kelembagaan dilakukan secara terpisah dalam hal pelaksanaanya.

Di lembaga pendidikan klasik islam seperti pesantren dan madrasah ( jalur departemen agama RI ) pendidikan Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi karena lembaga ini hadir untuk memperkuat basis pendidikan Al-Quran khususnya dan pendidikan Islam pada umumnya. Yang harus dilakukan di lembaga ini adalah pemeliharaan dan pendalaman nilai-nilai Al-Qur’an dan Agama Islam agar jangan hanya sekedar symbol atau wacana semata tapi harus menyentuh pada isi dan substansinya yakni semangat ruhiyahnya.

Bagaimana dengan kehadiran sekolah Islam dengan corak baru yang belakangan ini mulai tumbuh subur di seluruh pelosok tanah air seperti di TKIT, SDIT, SMPIT dan SMAIT? Menurut hemat penulis hal ini adalah sebuah bukti adanya perkembangan/inovasi baru dalam rangka pendidikan Al-Qur’an sekaligus jawaban dari kekurang puasan masyarakat akan lembaga pendidikan yang ada selama ini, adanya suatu benang merah kesamaan yakni pertama : menjadikan Al-Qur’an sebagai basis utama pendidikan, kedua : mereka menggunakan system fullday school, ketiga : adanya keterpaduan dalam program dan proses pendidikan.

Adanya suatu keyakinan bahkan menjadi salah satu symbol keyakinan umat Islam dimanapun mereka berada yakni rukun iman yang ke-3 yaitu beriman kepada Kitab Allah bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang masih orsinil, lengkap serta sempurna bahkan dijamin oleh Allah tentang tentang orsinalitasnya juga menjadi alasan utama mengapa pendidikan Al-Qur’an itu sangat penting.

Kalau kita berkaca kepada sejarah dan melihat bagaimana para sahabat Rosulullah Muhammad SAW serta para ulama pada masa lalu dan pada masa sekarang mereka mampu menjadi tokoh-tokoh yang sangat terkenal baik di tingkat local, nasional maupun regional bahkan internasional maka mereka sebenarnya adalah telah menjadikan Al-Qur’an sebagai basisi utama pendidikan, dia mempelajari dahulu Al-Qur’an sebelum dia mempelajari ilmu yang lainnya, mereka bahkan menghafalkan Al-qur’an sampai hafal keseluruhannya, sehingga tidak sedikit diantara mereka mampu menghafal Al-qur’an ( Haafidz ) pada usia dini contohnya Imam Syafi’I hafal Al-Qur’an ketika beliau beusia 7  tahun,

Gerakan untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai basis pertama dan utama dalam pendidikan Islam sudah merupakan langkah yang tepat dan benar dengan melihat alasan-alasan di atas, akan tetapi marilah kita ikuti dan kita lanjutkan langkah yang sudah benar ini dengan melakukan beberapa strategi diantaranya adalah bagaimana kita meningkatkan strategi pembelajaran al-qur’an yang lebih riang, semangat dan menantang tanpa melupakan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip pengajaran yang dilakukan para sahabat dan salafussaleh.

Strategi yang lainnya adalah bagaimana supaya adanya keterpaduan dan  kesinambungan dalam pembelajaran Al-Qur’an tujuannya adalah supaya tidak adanya tumpang tindih dalam proses pembelajaran A-Qur’an maupun dalam penyelenggaraan pendidikan Al-Qur’an, tujuan lain adalah agar adanya sinergi yang berkesinambungan antar kompetensi satu dengan kompetensi yang lainnya sesuai dengan masa perkembangan anak didik.

Oleh sebab itu menurut hemat penulis ada tujuh langkah strategi yang harus dilakukan dan hal ini pada dasarnya adalah merupakan kewajiban seorang muslim kepada Al-Qur’an, ketujuhkewajiban itu harus dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan yakni  pertama bagaimana strategi untuk menanamkan keimanan ( keyakinan ) kepada Al-Qur’an, strategi untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an, strategi untuk terbiasa membaca dan tilawah secara rutin, strategi untuk memahami dan mentadaburinya, strategi untuk mengamalkan dan menjadikannya sebagai pedoman, strategi untuk menghafalkan dan terakhir bagaimana strategi untuk mendakwahkan Al-Qur’an.

Tujuan umum dari dakwah Al-Quran adalah tertanamnya nilai-nilai Al-Qur’an dimana nilai-nilai itu tidak banyak bertentangan bahkan banyak yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang universal baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat sehingga tujuan dari pendidikan islam untuk membentuk pribadi, keluarga dan masyarakat serta generasi bangsa yang qur’ani akan segera terwujud.

Alhamdulillah akhir-akhir ini gerakan untuk mengimani, mempelajari, membaca, memahami, mengamalkan, menghafalkan dan mendakwahkan Al-Qur’an sudah mulai semarak diseantero nusantara, terutama dengan gerakan pemasyarakatan membaca atau buta huruf Al-Quran melalui metode IQRO yang dimotori oleh Alm. KH. As’ad Humam, QIROATI oleh KH. Dahlan Salim Zarkasih, dilanjutkan dengan gerakan menghafalkan Al-Quran yang dimotori oleh Ust. Yusuf Mansur melalu Darul Quran atau Rumah Qur’an dengan One Day One Ayatnya (ODOA) nya, serta yang terakhir adalah gerakan membaca Al-Qur’an secara rutin setiap hari yang dimotori oleh para aktivis dakwah dengan gerakan One Day One Juz (ODOJ) nya.

Semoga hal ini bisa dilahirkan melalui lembaga-lembaga pendidikan islam yang ada baik dari lembaga pendidikan yang berada di Depag maupun dari jalur Diknas, baik di Pesantren, Kampus maupun Sekolah, baik dari Sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta, baik dari sekolah umum maupun khusus keagaman seperti Sekolah Islam Terpadu ( TKIT, SDIT, SMPIT, SMAIT / SMKIT ) yang mulai tumbuh subur bagai jamur di musim hujan dan berkembang bagai bunga indah di taman seperti pada saat sekarang ini. [DM]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun