Mohon tunggu...
Dimdim
Dimdim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Spesialis Tulisan Ngawur

Spesialis Tulisan Ngawur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bocah Asal Tegal Ini Kena Azab

26 Februari 2019   06:06 Diperbarui: 26 Februari 2019   07:41 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini masyarakat Tegal digegerkan dengan seorang anak lelaki yang meninggal tidak wajar. Pasalnya anak lelaki ini yang diketahui bernama Gacle Nurazab, meninggal dengan kondisi jenazah yang masuk ke comberan, berlumuran tempat pembuangan yang berwarna hitam pekat dan berbau tidak sedap.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 24 Februari 2019, di kediaman keluarga Bapak Pon Nurazab dan Ibu Wage Nurazab, yang tak lain adalah orang tua dari Gacle Nurazab. Tepatnya di Desa Tegalazab, Kec.Lebakazab, Kab.Tegal, RT.05 RW.03 Blok Ngalor Ngidul.

"Enyong juga nggak tahu apa salah anak Enyong, dia anak yang baik, sholeh, rajin sholat, mengaji dan hormat pada orang tua. Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba dia kepeleset di toilet, tidak sadarkan diri dan meninggal dunia. Enyong sangat sedih Mas, dia anak satu-satunya Enyong, anak kebanggaan, ya walaupun sebenarnya dia bukan anak Enyong, dia ditemukan istri Enyong di comberan", terang Bapak Pon Nurazab dengan agak terbata-bata, air mata menetes dan ingus yang bleberan hingga menutupi kumisnya.

Sementara Wage Nurazab yang tak lain adalah ibu dari Gacle Nurazab, tidak mampu berkata apa-apa pada saat diminta keterangan. Ibu Wage mengurung diri di kamar setelah pemakaman anaknya, menangis pilu dengan air mata yang di wadahi baskom, kemudian diminumnya air mata itu, menangis lagi dan di wadahi baskom, kemudian diminumnya air mata itu lagi, lagi dan lagi dia lakukan berulang-ulang.

Sedangkan menurut Pak Jaelani, salah satu orang yang memikul jenazah Gacle menuju TPU Kembang Kempis, bercerita "Awalnya biasa-biasa ajah, ikut-ikutan mikul. Tapi lama kelamaan kok Saya jadi kecanduan, kepengen mikul terus, kapanpun saya jadi hobi mikul beras di Pasar Slumpring, lumayan Mas sekali mikul dapat uang dua puluh rebu, Mas mau ikut?".

Mohon maaf, sepertinya Saya salah meminta keterangan ke orang deh, ternyata Pak Jaelani itu tetangga Pak Pon Nurazab, dia seorang kuli panggul beras di Pasar Slumpring. Ini kenapa malah jadi bahas Pak Jaelani ya? oke lanjut ke narasumber berikutnya.

"Awalnya Saya dan tiga orang lainnya memikul jenazah Nak Gacle biasa-biasa saja Mas, tapi begitu mau sampai di TPU, tiba-tiba saja keranda terbang dan jenazah Nak Gacle masuk ke comberan, mau kita angkat jenazahnya tapi susah, karena licin seperti belut. Setelah berhasil kita angkat, mau kita mandikan lagi jenazahnya tapi tiba-tiba saja tidak ada air, akhirnya terpaksa kita mengubur jenazah Nak Gacle dengan kondisi hitam pekat terkena comberan, baunya juga tak karuan".

Disisi lain, ada seorang anak lelaki yang memaksa Saya untuk dimintai keterangan, padahal Saya tidak menginginkannya, tapi dia tetap memaksa dimintai keterangan. Akhirnya dengan terpaksa Saya bersedia menjadikannya sebagai narasumber, walaupun harus menahan bau mulutnya, sepertinya dia puasa tujuh hari tanpa berbuka puasa.

"Saya Doyok, teman baik Gacle. Sekarang Gacle itu jadi teman yang kurang ajar! Gimana saya nggak emosi, dia tahu Saya berpacaran dengan Darti, Saya sering curhat kepadanya. Tapi dia malah nikung pacar temannya sendiri, padahal Saya sudah mempersiapkan setelah lulus kuliah akan menikahinya. Sekarang dia kena azab, mampus! Makannya jadi orang itu jangan nikung pacar temannya sendiri!".

Sekian. Dimdim memang pengen banget jadi jurnalis, biar bisa nulis berita. Tapi setelah melihat hasil tulisan berita yang Dimdim buat, kalian juga pasti bisa menilai sendiri dan Dimdim sadarpun nggak ada bakat di dunia jurnalis.

Tegal, 25-02-2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun