Mohon tunggu...
Dimas RoyyanFirdaus
Dimas RoyyanFirdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Newbie yang mencoba menulis tentang Ilmu, Sosial, Budaya, dan Agama

I want to see a brief future

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Budaya

30 Desember 2020   20:20 Diperbarui: 30 Desember 2020   20:36 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI (Selo Soermardjan). Dari pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa globalisasi tidak selalu seputar kemajuan IPTEK saja, melainkan manfaat atau dampak apa saja yang sudah kita temui dari kemajuan IPTEK sendiri. Untuk contoh lebih mudah mengenai globalisasi adalah dapat berlangsungnya komunikasi dari segala arah atau dari segala penjuru dunia tanpa mudah. Komunikasi merupakan wujud dari interaksi masyarakat global. Apabila interaksi tidak dibarengi dengan globalisasi dalam artian kemajuan IPTEK maka interaksi hanya sebatas dengan lembaga masyarakat paling kecil yaitu keluarga, dan naik satu tingkat yaitu antar individu lain. Dalam kehidupan masyarakat pasti juga tidak mungkin lepas dari yang namanya kebudayaan. Budaya sendiri berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Budaya diartikan sebagai hal yang bersangkutan dengan akal. 

Budaya bisa dibilang merupakan identitas bagi suatu masyarakat atau daerah. Dikarenakan menjadi identitas, pastilah suatu budaya atau kebudayaan memiliki ciri-ciri khas yang dimilikinya. Berhubungan dengan itu, masyarakat yang pada dasarnya akan membentuk suatu kebudayaan tersendiri, dimana masyarakat sudah ada sejak zaman dulu kala, maka pastinya kebudayaan juga ada sejak dulu kala. Dengan adanya pernyataan tersebut dapat dipastikan sebuah kebudayaan selalu berubah mengikuti dengan perkembangan masyarakat atau zaman dari waktu ke waktu. 

Suatu hal yang berkembang pastilah disebabkan oleh suatu faktor yang membuat budaya tersebut menjadi berubah. Kebanyakan sebuah budaya berubah dikarenakan oleh rasa ingin tahu manusia dan rasa tidak puas manusia yang juga begitu besar. Maka manusia akan membuat kreasinya sendiri dan menerapkan pada budaya yang ada pada saat itu. Apabila sebuah kreasi dari manusia tersebut dinilai lebih membuat kehidupan manusia lebih mudah, maka kreasi tersebut akan dianut oleh masyarakat kebanyakan. Kemudian masyarakat tersebut mengalami perubahan pada pola hidup akibat kreasi baru tadi dan akhirnya kebudayaannya yang lama pun akhirnya ditinggalkan karena sudah mendapat yang baru yang lebih memudahkan kehidupan manusia atau masyarakat itu. 

Lalu, sebagian masyarakat mulai tertarik dengan kreasinya masing-masing dan akhibatnya melahirkan sebuah perubahan besar. Suatu daerah atau masyarakat yang memiliki kreasi lebih baik dan bagus akan menjadi daerah atau masyarakat yang kuat. Disitulah kemudian beberapa daerah atau masyarakat yang malas membuat kreasinya sendiri akan mengikuti kreasi dari suatu daerah yang maju tadi, disitulah terbentuk negara super power yang bisa kita kenal sekarang ini dengan sebutan Amerika Serikat. Negara atau daerah tersebut merupakan pelopor dari kebudayaan dan globalisasi yang mulai dianut oleh negara-negara lain. 

Banyak negara yang menganut atau terpengaruh kebudayaan barat dan sekaligus mengikuti arus kreasi mereka atau arus globalisasi. Banyak negara yang terpengaruh itu menunjukkan bahwa kebudayaan barat mulai banyak diikuti. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan negara mulai merasa kesulitan dengan tingkat kebudayaannya yang membuat kehidupan sehari-harinya menjadi lebih susah. Dengan adanya kebudayaan barat yang dinilai lebih mudah, praktis, instan, dan modern itu membuat dianutnya kebudayaan barat dihampir semua aspek kehidupan dan bernegara membuat hilangnya budaya asli pada negara atau daerah tersebut. Namun, tidak semua kebudayaan barat lebih menitik beratkan kepada dampak negatif daripada dampak positif. 

Namun, kali ini saya akan membahas salah satu dampak negatif dari kebudayaan dan globalisasi dari barat yaitu menurunnya rasa cinta terhadap budaya lokal dan nasionalisme yang semakin luntur. Pada zaman dulu, dimana semua daerah masih memiliki nilai moral yang dijunjung tinggi dan menjadi identitas daerah tersebut. Contoh sederhananya adalah sikap menghormati dan menjunjung tinggi nilai sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua, khususnya adalah orang tua. Hal tersebut merupakan suatu bentuk ke kearifan zaman dulu yang tidak kita temui di zaman sekarang. 

Etika yang harusnya diajarkan sejak dini oleh orang tuanya seharusnya bisa memberikan contoh yang baik, karena hal yang dapat seorang anak ambil dari kecil adalah tingkah laku seorang orang tua yang ditiru oleh anaknya. Hal tersebut tidak berlaku lagi apabila sang orang tua pun terpapar dampak negatif dari globalisasi yang diantaranya meniru gaya hidup orang barat seperti memanggil orang tua dengan namanya. Namun dizaman sekarang, sudah jarang sekali kita lihat anak muda yang menyimpang dari ajaran norma yang berlaku. 

Banyak anak muda yang sekarang juga mengikuti tren barat seperti gaya berpakaian, gaya rambut, dan gaya hidup. Hal tersebut sudah sangat menyimpang dari norma negara kita yang cenderung ke timur an daripada ke barat an. Banyak sekali anak muda yang memanfaatkan sisi positif dari globalisasi, tapi ada juga yang menyalahgunakan globalisasi tersebut seperti membuka situs-situs porno, bermain game online hingga lupa waktu, dan lain lainnya.

Pada awalnya globalisasi hanya dimulai dari perkembangan teknonogi dan ilmu pengetahuan, karena hal tersebut merupakan bidang terpenting atau bidang penggerak dari adanya proses globalisasi. Dari dua proses tersebut, dimulailah penyebaran globalisasi dan mulai memasuki di berbagai sektor kehidupan manusia. Kemudian terjadilah interaksi yang secara cepat dan mulai mempengaruhi kebudayaan masing-masing. Di negara manapun, globalisasi menimbulkan beberapa dampak negatif dan positif. Dampak positifnya yaitu :

  • Perubahan tata nilai dan sikap
  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Tingkat kehidupan yang lebih baik

Sementara, dampak negatifnya diantara lain :          

  • Pola hidup konsumtif
  • Sikap individualistik
  • Gaya hidup kebarat-baratan
  • Kesenjangan sosial

Manusia yang sadar akan dampak negatif dari globalisasi pasti akan mencegah atau meminimalisir dari dampak negatif yang disebabkan oleh globalisasi ini, dengan cara :

  • Menumbuhkan semangat nasionalisme
  • Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
  • Menanamkan ajaran-ajaran agama dengan baik
  • Bersikap selektif terhadap masuknya globalisasi
  • Perlunya kesadaran orang tua dalam memantau anak-anaknya tumbuh berkembang

Salah satu berhasilnya bentuk masuknya kebudayaan barat adalah meluasnya anggapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di barat merupakan suatu yang universal karena anggapan anggapan dimana budaya dan teknologi barat adalah yang paling maju diantara yang lainnya. Pengaruh budaya barat yang masuk di Indonesia kebanyakan ialah budaya yang negatif dan yang melanggar norma-norma. Proses filtrasi perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia entah itu melalui kebijakan pemerintah ataupun bahkan dari kesadaran dari masing-masing pihak akan budaya kita yang makin hari makin tergerus zaman dan hilang eksistensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun