Budaya Cium Tangan Anak Muda Bangsa Mendapat Banyak Apresiasi dari Negara Luar

Budaya cium tangan atau dikenal dengan  istilah salim merupakan salah satu budaya yang melekat di Indonesia, karena budaya tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak dulu. Cium tangan diajarkan oleh para orang tua kepada anak muda sejak balita, karena cium tangan dianggap sebagai bentuk dari adab sopan santun dan penghormatan dalam hubungan antarmanusia.

Di Indonesia, budaya ini sangat penting dilakukan oleh orang yang lebih muda sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua serta untuk menunjukkan keselarasan dan tingkah laku sopan. Secara psikologis, cium tangan juga mengajarkan anak-anak agar kemudian tidak sombong kepada orang yang lebih tua.

Tentunya budaya cium tangan sudah sangat biasa dilakukan oleh masyarakat Indoneisa. Tapi di belahan bumi lain, khususnya di negara-negara Eropa, budaya ini cukup baru bahkan dimaknai berbeda oleh sebagian orang. Mengingat di sebagian negara Eropa cium tangan biasanya hanya dilakukan oleh seorang pria kepada wanita. Hal ini dilakukan untuk menghormati wanita tersebut.

Lalu apakah benar budaya cium tangan anak muda bangsa mendapatkan apresiasi dari negara lain?

Budaya cium tangan anak muda bangsa mendapatkan apresiasi dari banyak pihak saat Timnas Cilik Indonesia menjalani laga di tournament Danone International Cup 2017. 

Seperti pada umumnya sebelum pertandingan dimulai, kedua tim akan bersalaman dengan para wasit dan juga tim lawan terlebih dahulu, ini merupakan bentuk saling menghormati satu sama lain. Pada umumnya pemain hanya berjabat tangan saja dengan wasit. Namun pada pertandingan tersebut ada satu pemandangan unik sehingga menarik perhatian dunia, karena pada saat itu anak-anak muda bangsa mencium tangan wasit sebelum pertandingan.

Aksi cium tangan yang dilakukan anak muda tersebut ternyata sering dilakukan pada ajang tersebut sehingga membuat para wasit tersenyum. Bahkan kabar baiknya, mencium tangan wasit ini memang paling awal dan sering dilakukan oleh para anak muda bangsa saat sebelum pertandingan dimulai.

Hal tersebut menjadi perbincangan banyak pihak. Terlihat jelas bahwa anak-anak muda bangsa ini tidak melupakan budaya yang telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang menunjukan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua. Selain mencium tangan wasit, ada beberapa aksi pemain yang tertangkap kamera sedang mengenakan blangkon yang semakin menguatkan identitas budaya Indonesia. Maka tidak heran jika aksi tersebut mendapatkan banyak pujian dan apresiasi dari banyak pihak.

Dengan viralnya aksi tersebut, tidak hanya mendapatkan apresiasi dari pihak luar anak-anak muda bangsa juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia. Karena bagi masyarakat Indonesia itu merupakan suatu kebanggan yang mengharumkan nama bangsa sehingga budaya tersebut terkenal di Internasional.