Mohon tunggu...
Sosbud

Mukena dan Hijab Anda Sering Bau dan Kotor? HY-JAB Hadir Sebagai Solusi

15 Mei 2017   18:22 Diperbarui: 15 Mei 2017   18:31 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HY-JAB, HIJAB ANTIBAKTERI DAN SWABERSIH

Permasalahan pada Hijab  

            Hijab merupakan kebutuhan yang utama bagi muslimah karena selalu digunakan baik saat beribadah (mukena) maupun saat beraktvitas (kerudung). Ada lebih dari 100 juta muslimah di Indonesia yang membutuhkan hijab serta lebih dari 250,000 rumah ibadah umat muslim yang harus menyediakan mukena untuk muslimah yang akan beribadah di dalamnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan produk hijab yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

            Disamping perannya yang sangat penting tersebut, masalah-masalah sering muncul terkait penggunaan hijab. Lebih dari 50% responden kami mengatakan bahwa mereka sering mengalami masalah hijab yang kotor dan bau, terutama pada mukena yang berada di rumah ibadah yang pemakaiannya berulang-ulang dan jarang sekali dicuci. Hijab yang seperti itu sangat rentan menjadi tempat beberapa jenis bakteri untuk berkembang biak karena lembab atau basah. Bakteri yang tumbuh ini lama-kelamaan akan menimbulkan bercak-bercak hitam dan bau. Terlebih lagi, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2010, penyakit infeksi yang disebabkan bakteri menempati urutan ke-2 dalam 10 penyakit utama di Indonesia.

Mukena yang Bau dan Kotor pada Rumah Ibadah
Mukena yang Bau dan Kotor pada Rumah Ibadah
HY-JAB, Solusi Permasalahan Hijab!

             HY-JAB, hijab antibakteri dan swabersih siap menjadi solusinya! HY-JAB adalah hijab higienis yang      dilengkapi dengan teknologi fotokatalisis, yaitu penggunaan TiO2 sebagai katalis yang memiliki sifat hidrofilik (suka air) dan mampu menghancurkan dinding bakteri. HY-JAB dengan lapisan TiO2 ini dapat membunuh atau mendesinfeksi bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan bau dan bercak-bercak hitam. Selain itu, sifat hidrofilik dari TiO2 membuat HY-JAB menjadi swabersih sehingga apabila ada kotoran yang menempel tidak harus dicuci dengan deterjen melainkan cukup dibasuh dengan sedikit air.

Keunggulan HY-JAB

           HY-JAB menawarkan banyak keunggulan yang telah kami uji sebelumnya. Terdapat dua keunggulan utama yang dimiliki HY-JAB yang dapat menyelesaikan permasalahan hijab di Indonesia. Keunggulan tersebut adalah,

  • HY-JAB memiliki kemampuan antibakteri, artinya bakteri yang menempel pada permukaan kain tidak akan dapat bertahan karena dinding selnya akan dihancurkan oleh material fotokatalisis. HY-JAB dapat mendesinfeksi bakteri hingga 80%!
  • HY-JAB memiliki kemampuan swabersih, artinya kotoran maupun debu yang menempel tidak akan langsung menempel pada kain hijab dan akan mudah dibersihkan. Hal ini sangat cocok untuk mukena pada rumah ibadah yang jarang dicuci dan diharuskan untuk selalu suci karena digunakan saat beribadah.

Pembuktian Desinfeksi Bakteri

           Keunggulan HY-JAB, yaitu dapat mendesinfeksi bakteri dapat dibuktikan dengan membandingkan kandungan bakteri pada kain HY-JAB dengan kain Hijab konvensional. Metode yang digunakan adalah Total Plate Count(TPC), dimana kain hijab direndam di dalam larutan bakteri E-coliselama 24 jam. Kemudian larutan hasil perendaman tersebut diambil sebagai sampel untuk diinkubasi dan diukur kandungan bakteri pada kain hijab. Hasil yang didapat adalah pada kain HY-JAB dapat mendesinfeksi bakteri, yaitu jumlah koloni bakteri yang menurun sedangkan jumlah koloni bakteri pada kain hijab konvensional meningkat. Hasil uji desinfeksi bakteri dapat dilihat pada tabel di bawah ini,

Hasil Uji Desinfeksi Bakteri
Hasil Uji Desinfeksi Bakteri
             Hal ini dapat terjadi karena, pada kain HY-JAB terdapat katalis TiO2yang dapat merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri akan mengalami lisis karena dinding sel yang telah hancur dan mengakibatkan sel-sel dan inti sel yang ada di dalam bakteri keluar sehingga bakteri akan mati, sedangkan apabila terdapat bakteri yang menempel pada kain hijab konvensional maka bakteri tersebut dapat tumbuh dnegan bebas, sehingga jumlah koloni bakteri tersebut akan bertambah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun