Mohon tunggu...
Dimas Chairullah
Dimas Chairullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalistik

Dimas Chairullah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Komunikasi dan Penyiaran Islam Jurnalistik UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Salahkah Aku? (Cerita Motivasi)

8 Desember 2021   09:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   12:57 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

06.49 WIB

            " Bu aku berangkat dulu ya" uacpaku.

            "Kan masih pagi Steklo, sarapan dulu lah" ucap ibu.

            "Aku sarapan di sekolah aja bu, ada banyak yang ingin aku kerjakan di sekolah" ucapku.

            "Kamu hati- hati ya" jawab ibu.

Akupun berangkat dari rumah, tapi bukan sekolah menjadi tujuan aku, namuan bukit indah di desa seberang, aku harus berangkat lebih awal, agar nantinya aku bisa pulang secara bersamaan dengan teman-teman aku saat pulang sekolah sore nantinya, berat sebenarnya, tapi aku harus melakukan ini agar aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan, memang nampak sangat egois didalam hatiku berkata " maafkan aku ibu, kalau ini aku tidak bisa mengikuti apa yang ibu minta, biarkan akau berjalan dengan dunia aku sendiri bu",akupun mematikan ponsel miliku agar tak ada yang bisa menghubungiku terutama Riani dan Nadya, atapun sahabat dekat aku di dalam kelas Dian, dia pasti sangat khawatir akan diriku saat ini, tapi biarkan lah aku menggapai dan mencari apa yang selama ini tidak diberikan ibu.

                Akhirnya aku sampai didesa sebelah, setelah melewati perjalanan yang sangat jauh, akupun menuju bukit indah, sesuai namanya memang sangat indah , aku ingin mengutarakan persaan aku kepada bukit yang indah ini.

            Pernakah kah kamu mengecewakan orang-orang yang kamu sayang???

Apakah tindakan aku ini mengecewakan banyak orang, terutama ibu dan sahabat- sahabat tercinta, apakah tindakan aku ini membuat mereka khawatir?? Kalau iya, jangan khawatirkan aku, aku nggak papa kok, mungkin aku berada di fase lelah aja, akupun berfikir apa salahnya menjadi seorang penulis??, lagipun selama ini nggak pernah merusak nilai aku, seperti yang ibu tuntut, menurut aku ini nggak buang-buang waktu, lagipun pekerjaan yang disuruh ibu tak pernah aku tinggalkan.

            Saat ini aku minta maaf pada ibu ,ayah dan sahabat aku tercinta, jikalau aku mengecewakan kalian, aku nggak bermaksud, biarlah tuan waktu yang akan menjelaskan dan menceritakan apa yang sebenarnya sedang terjadi antara aku dan dia.

            Ketika aku mengaktifkan ponsel aku, puluhan notifikasi yang muncul dilayar ponsel aku, apun menjawab pesan satu-persatu dengan lembut aku membalas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun