Mohon tunggu...
Dimas Chairullah
Dimas Chairullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalistik

Dimas Chairullah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Komunikasi dan Penyiaran Islam Jurnalistik UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dimulai dari Kata Tak Diinginkan (Motivasi Broken Home)

6 Desember 2021   19:35 Diperbarui: 6 Desember 2021   19:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku benar benar berada dalam lorong sangat gelap, tiada cahaya yang selalu dan Mau menerangi hari - hari ku.Aku merasa lelah, malu dan bingung, aku banyak menghabiskan waktu berat aku dengan mengukutuki nasib dan kehilangan jati diri sendiri, rasanya berat berdamai dengan diri sendiri an keadaan, memafkan mereka yang telah membuat hidupku terpuruk, namun tak dapat aku pungkuri , yang membuat aku terpuruk adalah orang tua ku sendiri, easanya berat menrima keadaan dan juga sulit untuk memaafkan diri dendiri.

           

 Inilah sebuah titik dimana dunia terasa jungkir balik,satu satunya perasaan yang bisa aku rasakan hanyalah persaan negatif,sedih dan gelisah juga kehilangan energi dan motivasi, tidak enak rasanya hidup untuk terus membuang air mata dengan sia sia,hidup memang membutuhkan keasabaran besar.

 

            Aku sering bertanya.

"Apakah ini adil untukku? lahir ditengah tengan orang yang tidak mengharapkanku, Bukan kah anak adalah anugrah terindah yang diberikann oleh allah kepada sepasang insan yang saling mencintai, yang kedatangan nya dirindu bahkan ditunggu?"

Iya semua itu benar, tapi bukan buat aku, yang aku kenal setiap hari hanya hitam, putih dan abu abu, yang kau rasakan hanya amarah dan benci dikala itu, hingga aku sadar kemarahan dan kebencianku ku ini hanya membuat masalah ku bertambah dan bertambah.

Tak ada gunanya menyesali masa lalu yang telah kau lalui, terus jalani kehidupanmu, jadikan masa lalu mu sebagai pembelajaran agar kamu menjadi orang yang kuat di masa depan.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun