Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film

Hari Film Nasional ke-75: Sebuah Catatan Perjalanan dan Ikhtiar Merekatkan Bangsa

30 Maret 2025   07:23 Diperbarui: 30 Maret 2025   07:23 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Film Nasional ke-75: Sebuah Catatan Perjalanan dan Ikhtiar Merekatkan Bangsa, foto:  bpi.or.id

Hari ini, 30 Maret 2025, kita memperingati Hari Film Nasional ke-75, sebuah momentum bersejarah yang menandai perjalanan panjang perfilman Indonesia. 

Hari Film Nasional ke-75 ini menimbulkan kesan mendalam pada diri saya, setelah mulai memahami dan benar-benar terjun ke dalam industrinya.

Sebagai seseorang yang telah mencintai film dan aktif dalam komunitas sejak 2002, saya merasa bangga melihat perkembangan industri ini, terutama dengan hadirnya platform digital seperti lokalfilm.id yang didedikasikan untuk film pendek lokal.

Ide besar tentang wadah eksistensi untuk para sineas pemula dan yang memilih bergerak secara idealis serta independen  seakan terwujud bersamanya.

Kecintaan saya terhadap film bermula dari ketertarikan pada berbagai cerita yang dituturkan melalui medium ini. Sejak 2002, saya terlibat dalam berbagai komunitas film, menghadiri diskusi, festival, dan berpartisipasi dalam produksi film independen. 

Pengalaman ini memperkaya pemahaman saya tentang kompleksitas dan keindahan dunia sinema. Saya melihat langsung bagaimana industri film Indonesia berkembang, dari era film layar lebar hingga kini memasuki ranah digital.

Perjalanan ini membawa saya pada kesadaran akan pentingnya wadah bagi sineas lokal untuk menampilkan karya mereka. Hadirnya platform digital seperti lokalfilm.id menjadi angin segar bagi industri film pendek Indonesia. 

Platform ini tidak hanya memberikan ruang bagi kreator untuk memamerkan karya mereka, tetapi juga memudahkan penonton mengakses dan mengapresiasi film-film pendek berkualitas dari berbagai penjuru negeri.

Hari Film Nasional ditetapkan setiap tanggal 30 Maret untuk mengenang dimulainya produksi film Indonesia pertama, Darah dan Doa (1950), karya Usmar Ismail. 

Film ini menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya, sebuah film diproduksi, disutradarai, dan dibiayai sepenuhnya oleh orang Indonesia. 

Penetapan ini dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1999, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan sineas dalam membangun identitas perfilman nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun