Decoupage dalam dunia perfilman adalah teknik penting yang sering digunakan untuk menyusun adegan agar memiliki ritme, makna, dan estetika yang kuat.Â
Namun, sebelum memahami decoupage dalam film, ada baiknya mengenal konsep dasarnya terlebih dahulu.
Apa Itu Decoupage?
Decoupage berasal dari bahasa Prancis dcouper,dibaca sebagai "de-ku-pe" (/de.ku.pe/), Pengucapannya mirip dengan "dekup" dalam bahasa Indonesia, dengan tekanan ringan pada suku kata terakhir, Â yang berarti "memotong" atau "menggunting."Â
Awalnya, istilah ini lebih dikenal dalam dunia seni kerajinan, di mana decoupage adalah teknik menghias benda dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas bermotif dan melapisinya dengan pernis agar terlihat seperti lukisan asli.
Dilansir dari berbagai sumber rujukan seni dekoratif, teknik ini berkembang di berbagai budaya, mulai dari seni dekoratif Tiongkok pada abad ke-12 hingga menjadi tren di Eropa pada abad ke-17.Â
Decoupage banyak digunakan untuk menghias furnitur, perabot rumah tangga, hingga seni kontemporer karena kemampuannya mengubah tampilan suatu benda dengan sentuhan kreatif.
Meski awalnya berkaitan dengan seni rupa dan kerajinan tangan, konsep decoupage juga diadaptasi dalam berbagai bidang lain, termasuk dunia film.
Decoupage dalam Film: Dari Seni ke Sinematografi
Dalam perfilman, decoupage bukan lagi tentang menempelkan gambar secara harfiah, melainkan tentang bagaimana adegan disusun, dipotong, dan disatukan untuk menghasilkan pengalaman visual yang menarik.Â