Mohon tunggu...
Dimas Habib Budi Santoso
Dimas Habib Budi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

How grateful I am for the life we ​​have

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menulis Cerita Pendek

31 Maret 2020   19:08 Diperbarui: 31 Maret 2020   19:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mempunyai seorang teman, ia begitu mirip dengan ku, mirip rambutnya, hidungnya, matanya, kulitnya, sifat dan sikapnya, cara ia berbicara, bahkan gaya rambutnya pun mirip denganku (barangkali ia juga cukur rambut ditempat dan dengan orang yang sama saat aku cukur rambut).

Namun yang aneh, temanku itu tidak pernah tidur. Ia malah sering banyak bicara saat aku mulai diam, dan tentunya aku benar-benar diam saat aku sedang tidur. Kau tahu, itu sungguh sangat menyebalkan, bukan saja karena ia banyak bicara, tapi aku sebal dengan bermacam pertanyaan yang ia tujukan kepadaku.

Pertanyaannya, sih, tidak serumit ilmu statistik atau aljabar matematika, alih-alih pertanyaan itu begitu mendalam. Misal saja ia pernah bertanya begini "Apa itu hidup menurutmu?", "Jika kita adalah makhluk yang berpikir, pernahkah kamu berpikir untuk tidak memikirkan apapun?". Dan yang lebih menyebalkan, ia menutup ocehannya dengan pertanyaan yang sangat memuakanku "Siapakah kamu?". Ouchh.. Shiitthh..

Tidur yang tidak teratur membuat bangunku menjadi tidak karuan. Kadang aku tidur 3 jam sehari, 2 jam sehari, tidur dibawah tangga dengan durasi waktu 5 menit, sampai pernah juga aku tidur saat magrib dan bangun pada magrib berikutnya.

Aku tidak suka tidur, itu membuat pekerjaanku sebagai tukang mikir sering cuti beberapa jam. (Aku katakan aku tukang mikir, bukan berarti aku selalu berpikir hal-hal yang berguna). 

Aku juga tidak tahu, mengapa makhluk hidup seperti manusia harus tidur sama seperti makhluk lain. Itu membuat keistimewaan manusia berkurang menurutku. Malah justru tumbuhan lah makhluk yang sempurna, misalkan saja, pohon mangga, pernah kita melihat pohon mangga tidur ?

Hanya saja, kesempurnaan tumbuhan terlihat cacat, itu semua karena ulah putri tidur. Putri tidur itu aneh, ia bangun saat tenang, dan tidur saat ia disentuh.

Bisa dibilang, dari banyak temanku (termasuk teman yang mirip dengaku), mengatakan bahwa aku tipe pria yang serius. Entah apa maksud kata "serius" itu, kurasa rumput yang bergoyangpun tidak bisa memberi jawaban. Wkwkwk

Kata salah seorang temanku, sebut saja ia A, A menilai aku serius karena raut wajahku yang datar, waw, SERIUS ; Wajah yang datar. Kuharap KBBI atau kamus Oxford tidak menggunakan pengertian itu.

Teman yang lain, sebut saja ia JT, kata JT aku serius karena aku menyebalkan. Ia sebal saat aku sering tidak menyetujui pendapatnya. Menurutmu, apakah aku serius ? Jika iya, ku beritahu, aku menulis ini justru karena aku tidak serius. Jadi, jangan terlalu serius saat membacanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun