Mohon tunggu...
Dimas Dharma Setiawan
Dimas Dharma Setiawan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Penulis Artikel di Banten

Penulis adalah PK pada Bapas Kelas II Serang yang menerjunkan diri pada alam literasi. Senang menyikapi persoalan yang sedang hangat di masyarakat menjadi kumpulan argumentasi yang faktual , kritis dan solutif. Berusaha meyakinkan bahwa menulis sebagai hal yang menyenangkan. Setiap tulisan adalah do'a dan setiap do'a memuluskan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Hari Relawan Tahun 2020

5 Desember 2020   00:26 Diperbarui: 5 Desember 2020   07:05 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara tersurat arti dari Relawan Penanggulangan Bencana, yang selanjutnya disebut Relawan adalah seorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana.

            Peran Relawan pada saat tidak terjadi bencana aktif dalam kegiatan pengurangan risiko bencana atau mitigasi, antara lain melalui: (1) Penyelenggaraan pelatihan-pelatihan bersama masyarakat, (2) Penyuluhan kepada masyarakat, (3) Penyediaan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana dan (4) Peningkatan kewaspadaan masyarakat.   

            Peran Relawan pada saat terjadi potensi bencana berupa kesiapsiagaan antara lain melalui: (1) Pemantauan perkembangan ancaman dan kerentanan masyarakat, (2) Penyuluhan, pelatihan, dan geladi tentang mekanisme tanggap darurat bencana, (3) Penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar, (4) Penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana (5) Penyiapan lokasi evakuasi Selain itu peringatan dini, antara lain melalui pemasangan dan pengujian sistem peringatan dini di tingkat masyarakat.

            Peran Relawan pada saat terjadi bencana berupa membantu dalam kegiatan: (1) Kaji cepat terhadap cakupan wilayah yang terkena, jumlah korban dan kerusakan, kebutuhan sumber daya, ketersediaan sumber daya serta prediksi perkembangan situasi ke depan. (2) Pencarian, penyelamatan dan evakuasi warga masyarakat terkena bencana, (3) Penyediaan dapur umum. (4) Pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih, sandang, pangan, dan layanan kesehatan termasuk kesehatan lingkungan. (5) Penyediaan tempat penampungan/hunian sementara. (6) Perlindungan kepada kelompok rentan dengan memberikan prioritas pelayanan. (7) Perbaikan/pemulihan darurat untuk kelancaran pasokan kebutuhan dasar kepada korban bencana. (8) Penyediaan sistem informasi untuk penanganan kedaruratan. (9) Pendampingan psikososial korban bencana. (10) Kegiatan lain terkait sosial, budaya dan keagamaan. (11) Kegiatan lain terkait kedaruratan.

            Pada situasi paska-bencana Relawan dapat membantu dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan data kerusakan dan kerugian dalam sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor. Relawan juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan rehabilitasi-rekonstruksi fisik dan non-fisik dalam masa pemulihan dini.

            Masyarakat Indonesia sangat mulia hatinya, sifat persatuan dan gotong royong telah ada sejak zaman pra-kemerdekaan, kemerdekaan hingga reformasi saat ini. Kongkritnya dapat dilihat dalam semangat saling asah, asih dan asuh terhadap sesama dalam keadaan senang maupun sulit seperti pada peristiwa bencana alam.

            Pada bencana gempa bumi dan Tsunami yang melanda Propinsi Nangroe Aceh Darusalam tanggal 26 Desember 2004 silam, ribuan anak bangsa dari Sabang sampai Merauke bahkan dari luar negeri datang berbondong-bondong ke Aceh. Mereka adalah para Relawan hebat yang datang atas kesadaran diri dan niat tulus untuk membantu saudara-saudaranya yang sedang mengalami pesakitan. Ribuan mayat mereka gotong, jutaan kubik lumpur mereka bersihkan, beratnya beton yang runtuh mereka berdirikan hingga gepokan rupiah mereka sumbangkan.

            Peristiwa gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 yang berkuatan 5,9 Mw telah meluluhlantahkan banyak bangunan, infrastruktur dan juga banyak manusia yang menjadi korban.  Para Relawan setempat dan dari luar aktif membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana.

             Pada peristiwa gempa bumi dan Tsunami di Pulau Sulawesi tanggal 28 September 2018 yang berkuatan 7,4 Mw para Relawan mengayuh sampan menaklukan lautan luas dan terbang tinggi menumpang pesawat terbang datang untuk memeluk dan mengasihi saudara-saudaranya yang sedang dalam kesedihan.

            Bencana Tsunami Selat Sunda tanggal 22 Desember 2018 disebut telah menewaskan 426 orang, lebih dari 7.000 orang terluka, 23 orang menghilang dan merusak sarana dan prasarana. Penulis memiliki pengalaman datang ke Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang membantu tenaga dan do'a terhadap para korban. Ribuan Relawan beserta jutaan ton logistik tumpah ruah disana sebagai bentuk kepedulian kemanusian  terhadap sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun