Mohon tunggu...
Dimas Bagus Laksono
Dimas Bagus Laksono Mohon Tunggu... Creative Content -

Always Strugling With 200% Power!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jojo? Jokowi? Rupiah? Siapa yang Paling Salah? Part II

13 September 2018   18:27 Diperbarui: 13 September 2018   23:03 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, apa iya kita bakalan kena krisis lagi kayak tahun 98?

img-20180905-165924-5b9a48206ddcae56ea0c9c45.jpg
img-20180905-165924-5b9a48206ddcae56ea0c9c45.jpg
Disini, banyak pihak langsung menjustifikasi kerja pemerintah yang dinilai gak becus. Dan cuman bisa ngutang sama asing.

Hmmmmm... menarique!

Sederhana-nya gini. Indonesia, yang merupakan negara berkembang. Tentu butuh dong. Banyak investor datang dan mau buka usaha di negara ini. Tujuan-nya apa. Tentunya, untuk menyerap tenaga kerja dan muter roda perekonomian di negara itu. Sampe sini setuju? 

Buat narik investor, tentu. Kita harus memperbaiki infrastruktur yang ada dong?

Gampangnya. Gimana lo mau punya pacar sih. Kalo penampilan lo gitu2 aja. Dan malahan semrawut!

Lo butuh pergi ke salon buat benerin rambut dan beresin masalah kulit lo!

Lo juga butuh pergi ke toko baju. Buat benerin penampilan lo!

Nah, disini baru-lah. Ada appeal lain, dari dirilo. Yang bikin lawan jenis tertarik kan?

Sama kayak negara. Kita yang negara berkembamg ini. Butuh banyak suntikan dana. Untuk pembangunan dan peremajaan berbagai infrastruktur di dalemnya. Buat apa? Ya sekali lagi. Supaya banyak pengusaha. Terutama dari luar. Tertarik buat bikin usaha disini.

Nah, analogi dan story di ataslah. Yang dipake makhluk2 kastral di socmed. Buat manfaatin situasi yang lagi kusut gini ke arah provokasi !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun