Mohon tunggu...
Dimas Aryo Wibisono
Dimas Aryo Wibisono Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030120

Percaya Proses

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bahagia Versi Gue: Hidup Santai, Ngonten asik, dan Cuek Sama Omongan Negatif

22 April 2025   14:40 Diperbarui: 22 April 2025   13:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di dunia yang semakin bising ini, semua orang rasanya berlomba-lomba untuk jadi yang paling benar, paling sukses, dan paling keren. Tapi, sering kali dalam perlombaan itu, kita lupa satu hal penting: bahagia versi diri kita sendiri. Sebagai mahasiswa, apalagi dari jurusan Ilmu Komunikasi yang tiap hari belajar soal pesan dan persepsi, kita pasti sering banget menghadapi tekanan dari lingkungan entah itu dari teman, keluarga, atau bahkan netizen.

Gue pribadi adalah orang yang suka bikin orang lain ketawa. Buat gue, tawa itu menular dan bisa jadi obat paling ampuh buat stres. Tapi, di balik usaha bikin orang lain senang, gue juga nggak lupa buat ngasih waktu buat diri sendiri main game, ngonten, ngelakuin hal-hal yang bikin hati tenang. Karena gimana pun juga, bahagia itu bukan cuma tentang membuat orang lain senang, tapi juga tentang menyayangi diri sendiri.

Nah, gimana sih caranya biar bisa tetap bahagia dan nggak gampang goyah cuma karena komentar orang? Yuk, bahas bareng!

1. Pahami Apa yang Bikin Kamu Bahagia

Langkah pertama yang paling penting adalah kenal sama diri sendiri. Tanya ke diri sendiri: Apa sih yang bikin gue bahagia? Mungkin jawabannya sederhana: main game favorit, nonton film, bikin video lucu, atau sekadar rebahan sambil dengerin lagu kesukaan.

Kebahagiaan nggak harus mewah. Justru, hal-hal kecil yang konsisten kamu lakukan tiap hari bisa jadi sumber energi positif yang luar biasa. Kalau ngonten bikin kamu senang, terusin. Kalau ngegame bisa bikin pikiran kamu fresh, nikmatin. Nggak perlu pembenaran dari siapa pun selama itu nggak merugikan orang lain.

2. Stop Banding-Bandingin Diri Sama Orang Lain

Salah satu racun terbesar dalam hidup adalah membandingkan diri dengan orang lain. Di era media sosial, kita gampang banget ngelihat highlight hidup orang yang kelihatannya selalu keren, produktif, dan bahagia. Padahal, kita cuma lihat sisi luar doang, bukan proses atau perjuangan mereka di balik layar.

Ingat, setiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing. Nggak apa-apa kalau kamu belum sehebat orang lain sekarang. Yang penting kamu tetap bergerak, tetap berkarya, dan tetap jadi versi terbaik dari diri kamu sendiri. Bandingkan dirimu hari ini dengan dirimu yang kemarin, bukan dengan orang lain yang kamu bahkan nggak tahu ceritanya secara utuh.

3. Belajar Cuek Sama Omongan Negatif

Omongan orang itu kayak notifikasi dari aplikasi yang nggak penting kalau terus direspons, bisa bikin capek. Kritik yang membangun sih oke, tapi kalau isinya cuma nyinyir atau menjatuhkan, mending di-mute aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun