Mohon tunggu...
Dimas Sanjaya
Dimas Sanjaya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pemuda berumur 25 Tahun Berorientasi membuka bisnis semuda mungkin. Menyukai kuliner tradisional maupun modern. Sangat interest mengamati sebuah Brand

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dualisme Generasi Muda

14 Maret 2015   09:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426301180679057163

[caption id="attachment_372993" align="aligncenter" width="375" caption="ppia-wa.org"][/caption]

Indonesia terbentuk dari keanekaragaman yang sangat banyak dan majemuk. Keanekaragaman tersebut dapat bersatu secara utuh ketika masa penjajahan dan membuahkan hasil membawa negeri ini merdeka. Tanpa adanya sistem pemerintahan yang terbentuk, wilayah yang didaulat para generasi muda waktu itu bersinergi dengan generasi yang lebih tua yang dipimpin oleh Soekarno untuk berani mengatakan Indonesia Merdeka. Secara emosional, pastilah generasi muda saat itu mempunyai cara pandang yang berbeda dengan generasi diatasnya. Namun itu dapat melebur dengan rasa persatuan yang besar didalam dada. Saat itu, saya yakini adanya dualisme generasi muda yang kuat tapi rasa persatuan lebih menggelora.

Dualisme itulah yang akan selalu ada di setiap generasi. Saya menyoroti generasi muda saat ini karena sebagai seseorang yang berada di tengah tengah generasi muda yang mengalami kemerosotan nilai nilai persatuan. Belum hapus diingatan bagaimana hebohnya di sosial media mengenai gaya pacaran anak yang masih pendidikan dasar sampai menengah ini. Bagaimana kekhawatiran kita tentang keberlangsungan mereka sebagai generasi muda yang akan melanjutkan estafet perjuangan cita cita kemerdekaan? Jika kita mampu melihat sisi minus generasi sekarang, mampukah kita melihat sisi lain sebuah generasi. Sebagai bentuk dualisme sebuah generasi pastilah ada positif dan negatif.

Disaat saya melihat generasi muda yang berorientasi negatif, saya pun sangat mempunyai banyak contoh aplikasi gerakan generasi muda yang positif. Mereka melakuakan gerakan gerakan yang membawa negeri ini terasa penuh aura positif. Ada yang fokus membuat komunitas entreprenuer sehingga diusia masih muda mereka dapat mempunyai penghasilan yang fantastis. Ada fokus yang berada di komunitas pengembangan diri entah itu untuk bisnis maupun secara karir. Adapula komunitas yang berorientasi seni, hobby dan banyak kreativits yang lain. Itu mampu membuat saya berpikir bahwa generasi muda saat ini masih berdominan positif. Gerakan gerakan untuk membesarkan aura positif haruslah dilakukan semua orang. Saya sangat berterima kasih kepada pihak yang peduli untuk mengisi negeri ini dengan hal positif.

Dualisme pasti terjadi, tugas kita memastikan bahwa dualisme itu melebur dan digantikan dengan jiwa persatuan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun