Mohon tunggu...
Surowono
Surowono Mohon Tunggu... Lainnya - Amatir

Pemuda desa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yang Tak Kita Ketahui tentang Sepak Bola

19 November 2020   15:41 Diperbarui: 19 November 2020   15:47 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira-kira beginilah contohnya, kapan-kapan saksikanlah derby antara PSIM melawan Persis Solo di Mandala Krida. Jangan lupa mengenakan jersey Persis Solo, lalu berjalanlah menuju tribun selatan, tribun yang sering ditempati Brajamusti. Berdirilah di sana sambil dan nyanyikan chant "Alap-alap Sambernyawa". Tak sampai lima menit, Anda pasti langsung merasakan The Real secara terperinci.

Ruwet bukan, Ya memang seperti itulah realitas yang terjadi. Sejatinya tak ada relasi yang berjarak antara sepak bola dengan filsafat. Beberapa filsuf sendiri pernah bersinggungan langsung dengan olah raga si kulit bundar ini. Albert Camus saat menempuh pendidikan SMA di Algeria, sering bermain sepak bola dengan posisi sebagai penjaga gawang. Pada medio 1960-an, Sartre juga pernah menjadi pelatih di Stade Saint-German.

Pada akhirnya, sepak bola yang kita kenal bukanlah apa yang sebetulnya kita kenal. Ada begitu banyak tafsir tercipta dalam 2 x 45 menit, hal ini menunjukan bahwa sepak bola sangatlah kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun