Mohon tunggu...
Dimas Bagus Aditya
Dimas Bagus Aditya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mengkritiklah sebelum mengkritik itu dilarang!

Alumnus SMA Negeri Jogoroto, Jombang. Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penduduk dan Interaksi Antar Etnis di Kota Jakarta pada Masa Kolonial

22 Mei 2021   15:58 Diperbarui: 22 Mei 2021   16:21 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: detiknews

Jakarta merupakan kota yang tak pernah sepi dari hingar bingar pendatang yang silih berganti mewarnai atmosfer kependudukan di kota ini. Bahkan jauh sebelum kedatangan Belanda, Jakarta menjadi pelabuhan besar sehingga interaksi antar etnis kerap terjalin. Oleh karena itu, tak mengherankan bahwa Jakarta berkembang menjadi salahsatu kota paling heterogen di Indonesia.

Suku Betawi merupakan penduduk asli Kota Jakarta. Meskipun demikian, bila dibandingkan dengan etnis pendatang lainnya, Suku Betawi masih kalah dominan dibandingkan dengan etnis pendatang yang mencoba mencari peruntungan di Jakarta, sebut saja etnis Sunda dan etnis Jawa (baik Jawa Tengah ataupun Jawa Timur). Suku Betawi yang menempati wilayah DKI Jakarta lebih banyak bermukim secara tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, dan Tangerang. Tak salah, dikemudian hari terdapat istilah Betawi Udik, Betawi Pinggir dan Betawi Tengah.

AWAL PEMBENTUKAN BATAVIA

Sekitar tahun 1619, Kota Jayakarta direbut oleh Belanda. Lantas, Belanda mendirikan Kota Batavia sebagai pangkalan utama operasi mereka di Hindia-Timur. 

Ketika itu, Kota Batavia merupakan wilayah yang jarang penduduknya sekaligus diapit oleh dua kesultanan, yaitu Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. 

Penguasa Kota Batavia, tidak melarang penduduk dari daerah pedalaman (mereka menyebutnya dengan 'orang-orang Jawa') untuk bermukim di dalam dan di pinggiran kota. Bahkan selama dua abad pertama kolonialisme Belanda, wilayah Batavia dihuni oleh penduduk yang datang dari luar Batavia (Suku Betawi).

Imigran-imigran yang datang ke Batavia didominasi oleh penduduk Tionghoa dan sebagian lainnya merupakan masyarakat Banda yang telah ditaklukkan untuk menetap di Batavia. 

Imigran lainnya diizinkan bebas masuk ke Batavia diantaranya ialah orang-orang "Moor" (orang-orang Islam dari India Selatan), Melayu, Bali, Bugis, dan Ambon. Lambat laun, penduduk asli Batavia secara umum jumlahnya kalah besar dibandingkan dengan para budak.

KEDATANGAN BUDAK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun