Mohon tunggu...
Dimas Shanjaya
Dimas Shanjaya Mohon Tunggu... -

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

18 Tips Mencegah dan Menanggulangi Perampokan

27 Januari 2017   12:47 Diperbarui: 27 Januari 2017   13:03 24868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: patutandaketahui.blogspot.co.id

Hari ini (27/01) tepat satu bulan perampokan sadis yang disertai penyekapan di daerah Pulomas, Jakarta Timur yang menewaskan enam dari sebelas orang, termasuk pemilik rumah atas nama Dodi Triono, terungkap. Sebanyak empat tersangka pelaku perampokan berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian dalam kurun waktu kurang dari 7x24 jam.

Apa yang bisa kita pelajari dari kejadian ini agar tidak terulang kembali pada Anda atau keluarga Anda?

Berikut 18 Tips mencegah dan menanggulangi perampokan yang disertai dengan penyekapan yang berhasil disarikan sendiri oleh penulis:

1. Kunci selalu pintu pagar setelah masuk dan keluar rumah
Perampok sering mengintai rumah Anda sebelum melakukan perampokan. Untuk itu pastikan pagar rumah selalu tertutup dan terkunci setelah Anda keluar rumah atau pada saat Anda datang dari luar.

2. Untuk rumah yang tanpa pagar (sistem cluster), tutup dan kunci selalu pintu utama atau pintu ruang tamu
Untuk rumah yang tanpa pagar (sistem cluster) seperti di komplek perumahan, pastikan pintu utama atau pintu ruang tamu tertutup dan terkunci. Perampok sering mengintai rumah yang pintu utamanya tidak ditutup pada pagi hari antara jam 06.30 - 08.00 saat pemilik rumah sedang mandi atau mempersiapkan diri untuk berangkat kerja.

3. Pasang kamera pengawas (CCTV) di halaman dan di dalam rumah
Kamera CCTV yang dilengkapi dengan monitor, DVR atau memory sangat membantu untuk memamantau dan merekam kejadian di halaman rumah Anda. Selain di halaman rumah, Anda juga perlu memasang kamera CCTV di dalam rumah, terutama di ruang tamu. Ini penting untuk membantu aparat keamanan mengidentifikasi pelaku perampokan jika terjadi perampokan.

4. Jika memungkinkan, rumah selalu dijaga oleh security atau satpam
Jika rumah Anda cukup besar dan agak rawan ada baiknya Anda mempekerjakan 1-2 orang satuan pengamanan (satpam) yang bertugas selama 24 jam, siang dan malam.

5. Ajarkan selalu anak-anak dan asisten RT agar tetap waspada terhadap orang yang tidak dikenal

Banyak perampokan terjadi karena pemilik rumah kurang waspada. Ajarkan selalu anak-anak dan asisten RT (rumah tangga) agar tetap waspada terhadap orang yang tidak dikenal. Jika ada tamu yang pura-pura menelpon ayah atau ibu dan ingin mengambil barang-barang di rumah, sebaiknya minta anak-anak atau asisten RT untuk mengunci pintu rumah dan menghubungi ayah atau ibu terlebih dahulu. Atau jika ada tamu yang mengaku dari aparat keamanan/kepolisian, ajarkan mereka agar tamu tersebut bisa menunjukkan identitasnya.

6. Selalu bersosialisasi dengan tetangga di sebelah rumah
Banyak kejadian perampokan yang kemudian tidak diketahui oleh tetangga sebelah. Hal ini karena fenomena di kota-kota besar dimana orang-orang cenderung bersifat tertutup dan individualis. Akibatnya, mereka tidak mengenal dengan baik tetangga di sebelahnya. Oleh karena itu mulai sekarang bersosialisasilah dengan tetangga Anda. Ingat tetangga Anda adalah saudara terdekat Anda.

7. Untuk keamanan lingkungan rumah, ada baiknya giatkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling)
Siskamling atau sistem keamanan lingkungan telah terbukti ampuh mencegah dan menanggulangi kejahatan seperti pencurian dan perampokan. Aktifkan kembali sistem keamanan swakarsa yang telah ada sejak jaman orde baru itu.

8. Siapkan tongkat pemukul dari kayu (misalnya tongkat pemukul baseball) untuk membela diri jika memungkinkan
Jika pelaku perampokan tidak bersenpi (bersenjata api) dan Anda merasa yakin bisa menghadapinya maka lawan perampok dengan menggunakan alat pemukul dari kayu (misalnya dari tongkat pemukul baseball). Maraknya aksi perampokan terjadi karena ketidakberdayaan korban melawan perampok. Namun perlu diingat, jika Anda tidak merasa yakin bisa menghadapi perampok atau jumlah perampok terlalu banyak, sebaiknya Anda bersifat pasif saja sambil terus mengamati gerak-gerik perampok.

9. Siapkan selalu senter dan/atau emergency lamp jika perampok memutuskan aliran listrik PLN
Dalam beberapa kasus, untuk kepentingan tertentu perampok sering mematikan aliran listrik ke dalam rumah dengan cara meng-OFF-kan MCB listrik PLN Anda. Jika listrik tiba-tiba mati pada malam hari bukan karena overload  atau korsleting (short-circuit), maka Anda harus waspada dan selalu siapkan senter atau lampu emerjensi untuk membantu penerangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun