Mohon tunggu...
Dimas RijaSahila
Dimas RijaSahila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Semangat

Hiduplah yang berarti.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Lingkungan Madrasah

16 Januari 2022   13:15 Diperbarui: 16 Januari 2022   13:37 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah sampai manakah kualitas pendidikan Indonesia dan apakah madrasah sudah ikut andil dalam membangun dan meraih kualitas pendidikan Indonesia? Dengan dua buah pertanyaan diatas, sebagai bagian dari pribumi Indonesia, sudah sepatutnya hati kita terketuk keras. Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk mengelak dan menghindar dari pertanyan diatas, selain untuk berjuang dan berusaha sekuat tenaga demi terjawabnya pertanyaan tersebut.

Apakah kita mau mengulangi kembali, pada masa dimana Indonesia tidak diberikan kebebasan hidup dalam artian dijajah yang diakibatkan kurangnya pendidikan dan ilmu pengetahuan? Secara sederhana hati kita semua akan mengatakan tidak. 

Oleh karena itu, ada satu hal penting yang harus kita lakukan, agar Indonesia tidak kembali kepada masa kehancuran dan agar Indonesia tidak mudah dikendalikan dan dipengaruhi oleh bangsa asing, yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikannya.

Yang menjadi PR kita adalah memeratakan kuliatas pendidikan di Indonesia dari mulai sekolah negeri hingga swasta, dari mulai usia dini hingga dewasa, dari perkotaan hingga pelosok negeri dan dari sekolah umum hingga madrasah. Tetapi yang menjadi masalah adalah madrasah masih kita pandang dengan sebelah mata. 

Buktinya, saat ini secara garis besar, kualitas pendidikan madrasah masih berada dibawah  pendidikan sekolah umum. Maka daripada itu, madrasah perlu dibenahi dan diperhatikan oleh kita semua.

Memaksimalkan Dunia Pembelajaran di Madrasah

Sebuah  kualitas pendidikan tidak akan pernah tercapai, kalau proses pembelajarannya tidak dilakukan secara maksimal atau sederhana. Berhadapan dengan pendidikan, maka tidak ada lagi yang namanya candaan atau gurauan, apabila pendidikan tidak ditegakkan secara serius, dampak yang ditimbulkan tidak hanya bagi generasi sekarang tetapi berimbas bagi generasi yang akan datang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam sistem pembelajaran khususnya di lingkungan madrasah.

Pertama, durasi belajar sangat minim terutama pada masa pandemi sekarang, yaitu hanya 40-45 menit setiap mata pelajaran. Meskipun durasi belajar pada media daring sangat banyak, tetapi tidak bisa menutup kemungkinan adanya kendala yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa seperti terputusnya koneksi jaringan dan kurangnya fasilitas elektronik sehingga pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal.

Kedua, kurikulum pendidikan di madrasah belum sepenuhnya memprioritaskan pendidikan karakter dan kecerdasan akal sehat. Seperti hal yang mungkin sering terjadi di sekitar kita, pada mata pelajaran umum seperti matematika yang hanya berpusat pada rumus dan penguasaan daya hitung, tetapi kurang dalam penguasaan prilaku dan kejujuran. Sama halnya dengan mata pelajaran rohani, yang hanya tertuju pada penerapan teori dan ritualnya saja, tetapi abai pada teknologi.

Ketiga, metode yang digunakan masih terkesan tradisional, seperti metode ceramah atau terpusat pada satu orang pembicara, sehingga kurang adanya interaksi antara guru dengan siswa. 

Maka apabila interaksi dalam suatu pembelajaran kurang, dampak yang ditimbulkan cukup berbahaya, seperti kurangnya daya sikap kritis siswa dalam menghadapi suatu masalah dan kurangnya kemampuan menganalisis suatu objek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun