Mohon tunggu...
Dimas Bryanputra C
Dimas Bryanputra C Mohon Tunggu... Freelancer - EKONOMI WILAYAH; PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN; PERENCANAAN PERTANIAN INDUSTRIAL

Planologi UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Pinjaman Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sleman

30 Mei 2019   14:40 Diperbarui: 30 Mei 2019   14:46 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten yang memiliki beberapa potensi pendapatan daerah yang cukup besar, mulai dari pendapatan dari bandara Adi Sutjipto, serta beberapa tempat wisata yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah lewat BUMD. Hal itu juga didukung dengan letak kabupaten Sleman yang cukup strategis di wilayah provinsi DIY membuat kabupaten Sleman bisa mengembangkan beberapa infrastruktur maupun sarana prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat guna menunjang kehidupan masyarakat tersebut. Pengembangan infrastruktur pada dasarnya juga berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di suatu daerah. Lantas, seberapa besarkah pengaruh pinjaman daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan Kabupaten Sleman ?

Secara umum, pinjaman daerah merupakan salah satu usaha dari pemerintah daerah atau pemerintah suatu kabupaten untuk menutupi ataupun meningkatkan pendapatan daerah yang ditujukan untuk melaksanakan pembiayaan pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur yang akan dibangun di sebuah daerah. Tidak hanya itu saja, pinjaman daerah juga memiliki fungsi sebagai salah satu faktor peningkat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta sebagai salah satu faktor pertumbuhan ekonomi. Secara teori, faktor pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor peningkat kesejahteraan masyarakat yang ada di suatu daerah.

Adapun beberapa teori yang terkait dengan pinjaman daerah. Secara teoritis, pinjaman daerah memiliki arti pembiayaan pembangunan yang dilakukan oleh suatu daerah yang pembiayaan tersebut berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur layanan publik. Selain itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2005, dijelaskan bahwa pengertian pinjaman daerah secara umum yaitu seluruh transaksi yang membuat suatu daerah menerima sejumlah dana pembangunan maupun manfaat yang bernilai uang yang berasal dari pihak lain yang membuat dana pembangunan di wilayah tersebut bertambah, akan tetapi daerah tersebut juga dibebani dengan kewajiban membayar dana yang sudah diterima tadi kepada para pihak yang memberikan pinjaman dana tersebut.

Adapun beberapa perbedaan antara pinjaman daerah dan obligasi daerah. Pinjaman daerah merupakan pembiayaan pembangunan yang ditujukan untuk pembangunan infrastruktur publik, dimana sumber dana dari pinjaman daerah berasal dari pihak diluar pemerintah daerah tersebut, seperti dari pemerintah pusat, pemerintah daerah lain, serta lembaga keuangan, baik itu lembaga keuangan berbentuk bank maupun lembaga keuangan non bank. Sementara itu, obligasi daerah merupakan salah satu sumber dari pinjaman daerah yang bisa diberikan dari suatu daerah kepada daerah lain dengan tujuan sebagai pembiayaan pembangunan di daerah tersebut.

Pada dasarnya, terdapat beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pinjaman daerah, mulai dari prinsip umum pinjaman daerah, sumber pinjaman daerah, syarat-syarat pinjaman daerah, serta tujuan dan sasaran dari pinjaman daerah tersebut. Prinsip umum dari pinjaman daerah yaitu ada tiga, yaitu sebagai langkah inisiatif dari pemerintah suatu daerah, dimana sebuah pemda melakukan pinjaman daerah sebagai salah satu langkah dalam menutupi defisit anggaran dalam pembiayaan suatu pembangunan infrastruktur di daerahnya. Kemudian pinjaman daerah berprinsip bisa diteruskan ataupun disalurkan kepada BUMD, baik dalam bentuk pinjaman, dana hibah, ataupun dana penyertaan modal.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, Kabupaten Sleman memiliki beberapa pengembangan infrastruktur yang cukup banyak, mulai dari beberapa pengembangan kawasan wisata, seperti Kaliurang, Malioboro, dan lain sebagainya. Selain itu, juga terdapat beberapa pengembangan infrastruktur yang lain, contohnya seperti Bandara Adi Sutjipto. Pada dasarnya, pengembangan beberapa infrastruktur yang ada di Kab. Sleman tidak sepenuhnya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana dari BUMD, dan lain sebagainya. Pemkab Sleman juga melakukan pinjaman daerah untuk membantu pembiayaan pengembangan infrastruktur yang ada di wilayahnya. Berdasarkan beberapa jurnal yang telah saya baca, dijelaskan bahwa beberapa aspek ekonomi di wilayah Kab. Sleman sudah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Dimulai dari perekonomian daerah di wilayah Sleman yang ditopang oleh tiga bidang yang dominan, mulai dari perjas, industri, serta pertanian. Serta, dilihat dari aspek pertumbuhan ekonominya, menurut bupati Sleman, Bapak Sri Purnomo, pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi di wilayah Sleman sudah mencapai angka 5,25%. Kemudian jika dilihat dari tingkat inflasinya,  berdasarkan data BPS, Kabupaten Sleman memiliki tingkat inflasi di kisaran 2,29 %.

Pengembangan beberapa infrastruktur yang ada di kawasan Kab. Sleman tentunya memiliki pengaruh yang cukup besar di kawasan sekitar pembangunan infrastruktur tersebut. Seperti contohnya di kawasan Bandara Adi Sutjipto. Kawasan yang ada di sekitar bandara tersebut mulai berkembang menjadi beberapa sektor perdagangan jasa yang tumbuh cukup pesat sejak beberapa infrastruktur miliki bandara tersebut dibangun. Hal itu tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Banyak masyarakat yang terdampak, khususnya terhadap pendapatannya, setelah adanya pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan bandara itu. Selain Bandara Adi Sutjipto, kawasan Malioboro juga merupakan salah satu contoh pengembangan infrastruktur daerah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Sleman. Sama seperti sebelumnya, pengembangan infrastruktur di kawasan Malioboro juga berdampak pada pendapatan masyarakat yang bergerak di bidang perjas yang ada di sekitarnya.

Dari bahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pinjaman daerah berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Hal itu dikarenakan pinjaman daerah dapat mengembangkan beberapa infrastruktur penunjang kegiatan di kawasan tersebut, sehingga beberapa dana pemasukan yang masuk ke APBD maupun PAD suatu kawasan menjadi meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun