Mohon tunggu...
Dimas Adisaputra
Dimas Adisaputra Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sumber Energi Terbarukan Skala Rumah

30 September 2017   23:30 Diperbarui: 2 Oktober 2017   19:52 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelangkaan bahan bakar minyak yang terjadi di indonesia telah mendorong berbagai pengembangan sumber energi terbarukan. Sumber energi tersebut dapat di peroleh dari berbagai sumber yang cukup melimpah di sekitar kita. Teknologi tempat guna menghasilkan sumber energi tersebut yaitu biodisel dan biogas. Biogas dihasilkan dari penguraian bahan organik. 

Komponen terbesar dalam biogas adalah metana sebesar 60% serta karbondioksida 38% yang berpotensi menghasilkan energi yang dapat digunakan sebagai pembangkit energi terbarukan yang ramah lingkungan. Sumber yang utama berasal dari kotoran ternak sapi, kerbau, babi, maupun kuda. Biogas juga dapat diperoleh dari buangan rumah tangga seperti kotoran cair dari peternakan ayam, sampah organik pasar, industri makanan, dll.

Biogas mempunyai keunggulan dibandingkan sumber energi lainnya yaitu dapat dikembangkan dengan input teknologi yang sederhana dengan bahan-bahan yang tersedia di pasaran lokal. Untuk membuat biogas di perlukan sebuah reaktor yang berfungsi sebagai penghasil energi saat ini yang sering digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu tipe kubah tetap, tipe floating drum, tipe balon. 

Kebutuhan material, bahan dan ukuran untuk pembuatan reaktor tergantung dari jenis reaktor yang di bangun. Setelah reaktor terpasang buat penampung gas. Kemudian pasang instalasi pipa yang menghubungkan digester dengan penampung dan gunakan paralon serta selang plastik.

Bahan yang dibutuhkan meliputi pipa ppc, pipa keni, sambungan, stonkrong, selang plastik berserat, selang plastik biasa, gelas plastik, ember plastik, tali karet, lakban, dan lem. Pasang pagar pengaman disekitar lubang digester agar aman dari gangguan. Tutup bagian atas digester dengan terpal atau bahan lainnya supaya terhindar dari hujan atau material lainnya yang jatuh. Untuk penggunaan instalasi biogas siapkan kotoran ternak yang sudah dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1 kemudian tambahkan organik 1kg per 4liter bahan untuk mempercepat proses pembentukan gas. 

Masukkan campuran tersebut pada tabung digester melalui lubang pemasukan. Untuk pertama kali pengisian digester dan penampung biogas biasanya akan penuh dan mengeras setelah 7-14 hari. Pengisian biogas selanjutnya dapat digunakan setiap hari sebanyak 50L atau 2 ember setiap pagi atau sore. Sisa dari pengolahan biogas secara otomatis akan keluar setiap kali dilakukan pengisian bahan gas.

Hasil biogas ini dapat digunakan untuk memasak sekitar 3 jam. Limbah sisa produksi biogas akan keluar dari lubang pengeluaran. Sisa limbah dapat digunakan sebagai pupuk cair. Bahan keluaran dari sisa proses pembuatan biogas, berupa lumpur dapat dijadikan pupuk organik. Kualitas organik dari lumpur ini lebih baik daripada kotoran ternak yang langsung dari kandang. 

Penggunaan biogas sebagai sumber energi terbarukan saat ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada BBM khususnya untuk pedesaan maupun skala rumah tangga. Penggunaan biogas selain mampu mengurangi ketergantungan kepada BBM juga mempunyai manfaat antara lain : Menjaga kelestarian lingkungan, Mengurangi polusi, meningkatkan kebersihan dan kesehatan. Selain itu, penggunaan biogas merupakan salah satu cara untuk bermandiri energi bagi masyarakat khususnya di pedesaan sehingga secara ekonomi tidak akan terpengaruh dengan menjulangnya harga bahan bakar nabati.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun