Mungkin kita sering mendengar istilah 'Skena Jaksel' , 'Kalcer' atau orang berpendapat bahwa 'Jaksel adalah Lifestyle',sebenarnya apa istilah-istilah tersebut? Di kalangan anak muda sedang ramai di perbincangkan mengenai istilah kata 'Jaksel'Â yang mungkin sering kali kita dengar akhir-akhir ini.Â
Kata 'Jaksel' sendiri merupakan singkatan dari Jakarta Selatan yang merupakan salah satu Kota Administrasi di DKI Jakarta. Secara umum stereotipe anak 'Jaksel' adalah seseorang yang tinggal di daerah Jakarta Selatan.
Muncul-nya istilah 'Jaksel' sebagai lifestyle
Istilah ini menjadi ramai setelah seorang influencer platform TikTok , Oza Rangkuti dengan nama akun 'PodcastKeselAje'. Mengemukakan pendapat bahwa 'Jaksel' merupakan gaya hidup. Gaya hidup  yang dimaksud adalah ,anak Jakarta Selatan dinilai memiliki kekhasan-nya tersendiri dibanding warga bagian Jakarta yang lain, hal ini tergolong unik. Karena anak 'Jaksel' memiliki carannya tersendiri dalam bergaul dan bersosialisasi.
Bahasa 'Jaksel' yang unik
Banyak hal yang cukup identik mulai dari bahasa, bahasa yang digunakan anak 'Jaksel' dalam bersosialisasi sangatlah unik. Mereka menggunakan bahasa indonesia yang dicampur oleh bahasa inggris, seperti which is,honestly,like,literally dan masih banyak lagi. Mulai dari sarana berkomunikasi saja sudah berbeda. Menurut detikEdu - Fahri Zulfikar: hal ini dapat di sebabkan karena lingkungan yang dikelilingi kelas ekonomi atas,faktor umur masyarakat di usia produktif dan lain-lain.
Jenis gaya hidup yang mereka pilih
Seperti yang saya singgung diawal mengenai 'Skena Jaksel', merupakan istilah cara berpakaian atau fashion yang biasa digunakan anak 'Jaksel' sehari-hari. Contoh pakaian yang biasa gunakan adalah baggy jeans (celana kebesaran), kaos band,mulai dari band indie, pop, metal dan lain-lain.Â
Lalu mereka menambahkan beberapa aksesoris di dalam tubuhnya seperti cincin, carabiner, anting dan lain lain. Ada outfit yang dinilai nyentrik dan outfit yang biasa saja. Bagi mereka, outfit adalah cara mereka untuk mengekspresikan diri mereka masing masing. Gaya 'mereka' pun dinilai kebarat-barat an.