Mohon tunggu...
Dilla Zhafarina
Dilla Zhafarina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku adalah riak rasa yang tak bersuara

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mantan Move On, Kita?

23 Juni 2013   10:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:34 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya pacaran di Dunia ini itu cuma buat putus, putus karena menikah atau putus karena ‘berpisah’. Nah, yang sering kali jadi masalah itu adalah putus karena ‘berpisah’. Dengan maraknya jejaring social yang mengizinkan para penggunanya mengupdate rasa sesuka tangan yang mengetiknya, kita sering sekali menjadikan jejaring social itu sebagai diary terbuka. Putus dari pacar, pastilah status itu galau semua. Mantan berhasil move on sedangkan kita tidak, status itu pasti nyindir sinis semua (pengalaman pribadi juga sih, hehehe). Dengan seiring berjalannya waktu, dan gara-gara insomnia malam ini, writer sedikit merenungkan hal diatas tadi. Tentang kenapa kita harus stop nulis status nyindir sinis sepaket dengan galaunya saat mantan kita berhasil move on sedangkan kita tidak.

1.Di belakang sana kamu mungkin tidak tahu ada seseorang yang lagi nungguin cinta kamu, nah gara-gara liat status galau tingkat autis kamu dia bisa aja jadi mundur teratur. Nah, ini juga yang melatarbelakangi para jomblo buat menambah title di belakangnya jadi “Jomblo Akut”.

2.Kasihan pacar mantan kamu. Dia pasti juga lagi ada pada tahap move on. Sekarang begini, dia berhasil move on dan dapet pacar baru. Namanya juga bahagia dapet pacar, eh terus diusik melulu sama mantan si pacar, mana enak kan. Itu sih malah bikin stress, bukannya bahagia (pengalaman :D) Coba deh di balik seandainya kamu di posisi dia, gondokan pasti.

3.‘tapi gimana, namanya juga cinta’. Iya bener, cinta mana bisa di hapus segampang menghapus coretan pensil di buku tulis. Tapi saran yang ini kan bukan nyuruh kalian buat hapus perasaan, Cuma saja ‘stop deh nulis status nyindir sinis sepaket dengan galaunya di jejaring social’.

4.‘terus gimana caranya ngungkapin apa yang ada di hati?’. Itulah kenapa toko buku nyediain ‘diary’ buat di beli, atau kenapa Microsoft Office nyediain Mc. Word, ya buat ‘NULIS’. Apa salahnya mengalihkan tulisan yang dulunya di kolom status jadi di lembar diary atau di Mc. Word?

5.‘gimana dia bisa tau kalau kita gak rela kalu gitu?’. Finnaly, Dunia gak harus selalu tau tentang semua yang kita rasakan. Sekali-sekali jadi orang yang misterius itu unforgettable kok. Ya tapi jangan juga sih jadi orang yang tertutup sama dunia luar J

Gimana, coba dipikirin aja dulu. ‘writer’ juga gak mau belagak sok tau kok, karena jujur baru malam ini saya menyadari ini (heheheh), jadi apasalahnya di coba? Night reader.. semoga bermanfaat J

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun