Mohon tunggu...
DillaMeyda 25
DillaMeyda 25 Mohon Tunggu... -

Penikmat kopi yang masih terus belajar menuangkan ide-ide yang kadang bertebaran dalam kepala. Tinta kebebasan untuk sebuah coretan yang kadang puitis tetapi masih terlalu receh. 😆 -DM25-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Cerita untuk Pras

21 September 2018   22:24 Diperbarui: 21 September 2018   22:37 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini matahari terlalu kejam menyengat kulitku, Pras.

Jalan berdebu yang kutempuh hari ini terlampau panjang.

Seolah tak menemui titik ujung.

Mesin meraung dan polusi mengudara dari knalpot kendaraan yang sedari tadi secara terpaksa harus merangkak lolos dari ranjau kemacetan.

Dengan kepala sedikit berdenyut kurelakan aroma sitrus dari parfumku dilahab habis oleh si asap knalpot.

Beginilah Pras, yang terjadi pada diri merana ini di kilometer 17.

Pras, kataku ini tak adil.

Atau memang aku yang egois.

Terus menerus menuntut temu untuk sebuah rindu yang tak halal.

Apakah hanya aku, Pras...yang merasa rindu ini perlu dilegalisasi.

Atau hanya aku kah yang memiliki rasa untuk segera termiliki?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun