Untuk karyawan sendiri, mbak Atun memiliki 9 karyawan. Dimana diantaranya di rekrut dari tetangga-tetangga sekitar yang ingin ikut bekerja dengannya. Beliau mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukannya ini sekaligus membantu menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitar yang membutuhkan. Kendati hal tersebut menjadi kendala yang dihadapinya, namun karena niat tulus beliau memang menolong, jadi hal tersebut dapat dihadapinya secara perlahan sehingga mulai membaik dalam mengkoordinir para karyawannya.
Mbak Atun sangat memegang teguh prinsip kejujuran dalam usahanya. Dalam kehidupannya pun beliau selalu menerapkan prinsip kejujuran tersebut terutama dalam mendidik anak-anaknya. Beliau berhasil menyekolahkan anak-anaknya dari hasil semangat, kegigihan dan kerja kerasnya. Anak pertamanya berhasil lulus kuliah di Perguruan Tinggi Swasta, anak keduanya sekarang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negri, dan anak ketiganya sudah diterima di salah satu pesantren di Yogyakarta.
Satu hal yang selalu menjadi pengingat bagi mbak Atun adalah selalu bersyukur dan jangan pernah tinggalkan shalat dan sedekah bagaimanapun kondisinya.
"Dengan bersedekah, Insya Allah kita tidak akan merasa kekurangan, yang ada justru sebaliknya, Allah SWT akan melipat gandakan pahala dan menambah rizki" jelas mbak Atun.
Dari sini saya belajar banyak hal, diantaranya jangan mudah menyerah dan berputus asa bagaimanapun kondisi dan keadaannya. Dalam suatu usaha, kegagalan itu hal yang biasa terjadi. Jadikan itu semangat untuk kita terus berproses dalam memperbaiki dan menjalani hidup ini. Beberapa orang berhasil bukan karena mereka pintar, namun mereka menang dalam semangat, dan berhasil dalam mengasah skill yang dimiliki.