Mohon tunggu...
Dillah Aprillia Rahmayanti
Dillah Aprillia Rahmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life is Journey to Learn n Give

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030021

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Intip Selatan Jogja: Warung Tradisional Citarasa Kekinian dengan Sosok Inspiratif Didalamnya

21 April 2021   08:20 Diperbarui: 21 April 2021   10:38 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luar biasa dari sosok mbak Atun ini, bagaimana susahnya beliau selama hidup di Jogja selalu beliau simpan sendiri. Beliau selalu mengatakan baik-baik saja kepada orangtuanya, dengan tujuan agar orang yang beliau sayang, tidak khawatir dan ikut memikirkan kondisinya di Jogja saat itu.

Beliau melanjutkan kembali usaha nya, dengan berjualan keliling dari rumah ke rumah sambil menggendong anaknya. Sampai akhirnya beliau melahirkan anak kedua, dan masih terus berjualan dengan sudah menggunakan sepeda yang dikirim ayahnya dari Kudus. Saat itu beliau berjualan bubur dan nasi buatan sendiri yang dibungkusin. Lama kelamaan orang-orang banyak yang suka karena masakannya enak.

Sampai saat itu, terjadi gempa di Jogja, dan membuat rumah tempat tinggal mbak Atun roboh. Akhirnya beliau berhenti berjualan masakan, kemudian memutuskan untuk berjualan dawet keliling. Beliau keliling sampai sekitar Pantai Parangtritis hingga Depok.

Ketika pagi hari, beliau berjualan burjo dan aneka jenang, kemudian siang hari pulang dan langsung membuat dawet untuk kembali berjualan. Itu semua dilakukan beliau setiap hari, disamping itu juga beliau harus mengurus ketiga anaknya yang masih sekolah.

dokpri
dokpri

Usaha warung mbak Atun secara terus menerus berkembang dari mulut ke mulut, mengakibatkan bertambahnya pelanggan yang membutuhkan jasanya karena masakan yang dijualnya terkenal enak, hingga semakin berkembang sampai saat ini. Pelanggannya pun mulai dari kalangan mengah kebawah hingga kalangan atas.

Berkat kegigihannya dalam menekuni usaha ini, akhirnya sampai sekarang mbak Atun sudah memiliki warung sendiri yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Untuk rumah produksinya sendiri beralamat di Palangjiwan RT15 Donotirto, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta. Sedangkan untuk warungnya kurang lebih berada sekitar 50 meter dari rumah produksi, lebih tepatnya di Gading lumbung RT21 Donotirto, Kretek, Bantul. Lokasi ini berada pada wilayah yang strategis dalam menjalankan usaha karena merupakan akses jalan raya dan sarana transportasi.

Semangat beliau dalam merintis usaha yang berjalan seiring perkembangan zaman, membuatnya sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang bisa menambah pengalaman dan wawasan dalam mengembangkan bisnis usahanya. Hal tersebut terbukti dengan usaha warung mbak Atun ini telah menjadi komoditas andalan di daerahnya.

Produk dagangannya sampai sekarang sudah bertambah menjadi berbagai macam, seperti dawet, aneka jenang, burjo, aneka masakan, kacang telur. Disini juga tersedia aneka macam peyek diantaranya peyek kacang tanah, peyek kedelai hitam, peyek udang, peyek teri, peyek gereh, dan masih banyak lagi. Di warung mbak Atun ini juga melayani catering, karena usahanya ini bergerak dibidang makanan.

dokpri
dokpri
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun