Mohon tunggu...
Dila Nazla
Dila Nazla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai kenalin aku dila nazla mahasiswi ilmu komunikasi Universita Muhammadiyah Proff Dr Hamka

welcome🥰

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Kaum Dhuafa Keluarga Pak Adang

18 Januari 2022   17:30 Diperbarui: 18 Januari 2022   17:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kaum dhuafa adalah golongan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Jadi bisa disimpulkan pengertian dhuafa adalah orang-orang yang lemah secara ekonomi dan hidup dalam ketidakberdayaan, kemiskinan, dan ketidakmampuan. Orang-orang yang termasuk kaum ini meliputi anak yatim piatu, fakir miskin, janda, orang cacat, budak, hingga orang-orang yang ditelantarkan. 

Secara bahasa, dhuafa artinya lemah. ... Dhuafa bisa dilihat dari kelemahan finansial, fisik, maupun psikis. Lemah yang dimaksud tentu bukan karena malas atau enggan berusaha, akan tetapi lebih karena kesulitan atau keterbatasan yang menyebabkan mereka tak punya pilihan selain bergantung kepada bantuan orang lain. 

Nah maka dari itu, kami mahasiswi ilmu komunikasi universitas muhammadiyah proff.dr. hamka melakukan pemberdayaan kaum dhuafa untuk memenuhi tugas mata kuliah kemuhammadiyahan.

Kami terfokus pada keluarga Bapak Adang Soleh. Pak Adang, 66 tahun lahir di Jakarta tahun 1995. Ia tidak bekerja  dan harus menghidupi keluarga kecilnya. Ia memiliki istri dan 4 orang anaknya. Istrinya bernama ibu Romlah 65 tahun dan 4 orang anak, ( 2 anak perempuan & 2 anak laki-laki)
Anak perempuan berumur 36 dan 19 th
Anak laki-laki berumur 32  dan 20 th

Pak Adang pernah bekerja sebagai terkadang tukang parkir disuatu minimarket terdekat rumahnya.
Sedangkan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya.

Anaknya bernama Amelia (36) memiliki gangguan jiwa , dan Selfia (19) lahir sebagai tunarungu dan tunawicara.
Dari ke-4 anaknya, hanya satu yang sekolah Fahri (32) dan baru bekerja sebagai Cleaning Service disuatu perusahaan swasta. Sedangkan yang lain tidak karena keterbatasan biaya dan penyakit yang dimiliki oleh anak tersebut.

Walaupun anak laki-lakinya (Fahri) bekerja sebagai cleaning service, namun belum mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga pak Adang.

Pada pemberdayaan kali ini kami berharap donasi yang diberikan berupa sembako dapat bermanfaat untuk keluarga kecil Pak Adang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun