Mohon tunggu...
Dilah Alqisti
Dilah Alqisti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PGSD UPI

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brigade PII Jawa Barat Bentuk Relawan Pendidikan untuk Fasilitasi Kebutuhan Proses Pembelajaran Daring

10 Juli 2020   08:15 Diperbarui: 10 Juli 2020   08:35 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Pandemi Covid-19 memaksa semua aktivitas dilakukan di rumah, termasuk
proses belajar mengajar. Guru mengajar dari rumah, siswa belajar di rumah,
kegiatan inilah sudah dijalani setidaknya dalam lima bulan terakhir. Bukan hal yang
mudah untuk beradaptasi, hampir setiap orang memulainya dengan kendala
hingga berangsur-angsur terbiasa, bagi kebanyakan anak kegiatan belajar daring
ini sudah menjadi kegiatan sehari-hari di masa pandemi. Begitu pula guru yang
awalnya gagap teknologi dipaksa cepat menyesuaikan diri dengan beragam
aplikasi, membuat video-video pembelajaran dan kegiatan lain untuk membangun
kedekatan dengan muridnya yang berada di rumah masing-masing.

Adaptasi ini harus dilakukan untuk tetap memberikan hak pendidikan. Total belajar mandiri tidak dapat berjalan dengan sempurna, pasalnya literasi masyarakat kita yang masih rendah, sehingga kehadiran guru jelas tidak bisa digantikan oleh mesin apapun, dengan demikian, proses belajar dari rumah tetap membutuhkan keaktifan guru agar masa belajar menjadi efektif, guru harus kreatif
dan berinovasi walau di sana-sini banyak kekuarangannya.

Mengacu pada kerucut pengalaman Edgardale, bahwasanya semakin pembelajaran melibatkan banyak indra maka pesan yang disampaikanpun akan lebih efektif dan difahami oleh peserta didik, Namun demikian sayangnya dunia pendidikan kita masih kekurangan konten-konten pembelajaran yang baik, menarik serta interaktif bagi peserta didik, alih alih menjelaskan dengan baik dan
menarik sehingga murid antusias untuk belajar, guru hanya memberikan tugas
kepada peserta didik agar dapat meriview mandiri tanpa harus menjelaskan panjang lebar dan ribet dengan fitur teknologi yang tersedia. Maka dari itu sangat diperlukanya tangan tangan kreatif yang mampu menciptakan konten bahan ajar
yang baik dan menarik serta sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Di jawa Barat sendiri Brigade Pelajar Islam Indonesia menginisasi adanya Relawan pendidikan yang bertujuan menghimpun tangan tangan kreatif dari pemuda dan pelajar yang berkeinginan untuk berkontribusi dalam mengurangi dampak terhadap dunia pendidikan dengan membantu proses pembelajan melalui pengadaan konten konten kretif dalam proses pembelajaran daring.

Selama sisa masa pembelajaran semester kemarin, puluhan pelajar yang tergabung dalam Satgas Covid-19 relawan pendidikan Brigade PII Jawa barat melakukan berbagai kegiatan dari mulai edukasi yang bersifat online, pengadaan bahan ajar untuk membantu guru guru di daerah sampai penyaluran APD dan logistik kepada masyarakat yang terdampak akibat pandemi covid-19.

Kegiatan kerelawanan yang berlangsung selama kurang lebih 3 bulan ini secara langsung mengajak masyarakat pemuda pelajar untuk sadar dan peduli terhadap kondisi krisis yang terjadi, kehadiran relawan pendidikan ini sekaligus bentuk kritisi pelajar terhadap sistem pendidikan yang diterapkan oleh otoritas terkait, dimana masih banyak PR yang harus dilakukan sebelum menyamaratakan konsep pendidikan jarak jauh/daring.

Dari data yang didapat oleh relawan, masih banyak pelajar pelajar yang masih belum memiliki akses untuk  melakukan proses pembelajaran daring, juga ketidak efektifan metode pembelajaran yang diterapkan oleh banyak pendidik dalam memfasilitasi peserta didik, bukan sekedar tugas mandiri yang hanya dilempar kemudian di tagih kemudian hari, akan tetapi pendidik juga harus memastikan bahwa peserta didik dapat belajar dengan benar dan sesuai porsi nya ketika begitu banyak agenda dan tugas rumah yang harus mereka kerjakan sebagai bakti kepada orang tua.

Selain itu, relawan pendidikan juga mengkritisi akan kurikulum pendidikan yang diterapkan selama ini, konsep merdeka belajar yang di gagas kemendikbud masih sekedar inovasi yang absurd, implementasi dilapangan begitu banyak bertubrukan dengan kebijakan yang telah ada sebelumnya, sehingga inovasi tersebut hanya terlihat sebagai abstraksi semata.

Almaroghi- relawan pendidikan brigade PII jabar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun