Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tepian Danau Singkarak

4 Maret 2019   15:45 Diperbarui: 4 Maret 2019   16:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepian Danau Singkarak

Kutatap awan tanpa tiang
Kutatap biru danau Singkarak yang menderu
Tubuh dan rohku ikut melayang
Wahai Pencinta aku  terharu

Kutemukan dirimu dalam megahnya alam
Kicauan burung liar berirama kebebesan
Pegunungan, kawah, jurang menyatu begitu dalam
Wahai ciptaan aku tak pernah bosan

Aku ingin membeku sesaat
Dan tak ingin pulang

Kumohon matahari kau jangan tenggalam
Kumohon langit  kau jangan menangis
Berdamailah untuk hari ini dan esok
Kita adalah serangkaian ciptaan yang menyatu
Terimakasih, hari ini kita bertemu.

Padangpanjang, 24 February 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun