Mohon tunggu...
Diksi_Istimewa
Diksi_Istimewa Mohon Tunggu... Tutor - A Learning

Keep Fighting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Cinta Sejati

13 November 2022   22:22 Diperbarui: 13 November 2022   22:37 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Rengga Lutfiyanti

Bagi umat Islam, Nabi Muhammad saw. adalah sosok panutan yang sangat sempurna. Karena selain beliau sebagai seorang nabi yang berakhlak mulia, beliau juga seorang suami yang lembut, ayah dan kakek teladan, panglima perang dan kepala negara terbaik. 

Bahkan, sorang ahli sejarah sekaligus penulis buku terkenal dari Amerika Serikat, Michael H. Hart dalam bukunya "The 100: A Rangking of the Most Influential Persons in History (1978)", menuliskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia. Buku tersebut membahas tentang 100 orang yang dianggap paling berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia, dan ia menempatkan Nabi Muhammad saw. pada urutan pertama.


Karena sosoknya yang begitu mulia, tidak ada cela pada diri Nabi Muhammad saw. bahkan Allah swt. telah menjamin bahwa perkataan dan perbuatan beliau adalah wahyu yang harus kita jadikan pedoman. Kecintaan kepada Nabi Muhammad saw. adalah bagian dari kecintaan kepada Allah swt. 

Sehingga tidak heran, jika seorang muslim yang beriman akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencintai Rasulullah saw. melebihi dirinya sendiri. Sebagaimana disampaikan dalam hadis dari Anas ra. Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintai daripada orangtuanya, anaknya, dan segenap umat manusia." (Muttafaq 'alaih)


Cinta tidak hanya sekedar disampaikan melalui kata-kata, tetapi juga harus ditunjukkan atau dibuktikan dalam perbuatan. Oleh karena itu, kecintaan kita kepada Rasulullah saw. seharusnya kita tunjukkan sepanjang hayat. Sebab konsekuensi keimanan kita sebagai seorang muslim adalah dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu dengan mengikuti semua perintah dan menjauhi semua larangannya. Allah swt. berfirman, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Ali-Imran: 31)


Wujud kecintaan kepada Rasulullah saw. dalam hal perbuatan dapat kita lihat dari kisah-kisah para sahabat yang begitu sungguh-sungguh dalam menunjukkan rasa cinta mereka. Mereka senantiasa berlomba untuk mendapatkan kemuliaan karena ingin menjadi golongan orang-orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Hal tersebut diantaranya:


Diriwayatkan dari Anas ra., ia berkata: Ketika perang Uhud kaum Muslim berlarian meninggalkan Nabi saw. Abu Thalhah sedang berada di depan Nabi saw., melindungi beliau dengan perisainya. Abu Thalhah adalah seorang pemanah yang sangat cepat lemparannya. Pada saat itu ia mampu menangkis dua atau tiga busur panah. 

Kemudian ada seorang lelaki yang lewat. Ia membawa satu wadah anak panah kemudia berkata, "Aku akan menebarkannya untuk Abu Thalhah". Kemudian Nabi saw. berdiri tegak melihat orang-orang. Maka Abu Thalhah berkata, "Ya Nabiyullah, demi bapak dan ibuku, engkau jangan berdiri tegak, nanti anak panah orang-orang akan mengenaimu. Biarkan aku yang berkorban jangan engkau..." (Mutafaq 'alaih)


Qais berkata: Aku melihat tangan Abu Thalhah menjadi lumpuh, karena dengan tangannya itulah ia telah menjaga Nabi saw., pada saat perang Uhud (HR. al-Bukhari)


Bukti kecintaan kita pada Rasulullah saw. yaitu dengan meneladani semua perkataan, perbuatan, dan diamnya beliau. Baik itu kedudukan beliau sebagai pribadi yang berakhlak mulia, sebagai kepala keluarga yang menjaga anggota keluarganya dari siksa api neraka, sebagai bagian dari masyarakat yang gencar beramar makruf nahi munkar, atau sebagai pemimpin negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun