Mohon tunggu...
Dikdik Sonjaya
Dikdik Sonjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penikmat seni pencinta olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengubah Limbah Menjadi Rupiah Ala RW 03

11 Agustus 2022   12:15 Diperbarui: 11 Agustus 2022   12:42 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Limbah adalah zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah dapat berupa sampah, air kulkas (black water), dan air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. 

Menperindag RI menyebutkan bawha limbah adalah barang atau bahan sisa dan bekas dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah. Limbah juga didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah adalah barang sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.

Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga diperlukan penanganan terhadap limbah. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk itulah diperlukan cara penanganan dan pengolahan limbah yang efektif. Hal tersebutlah yang dilakukan oleh warga RW 03 Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Mereka melakukan pengolahan limbah padat yang dihasilkan dari bekas gelas plastik minuman yang kemudian dipotong bagian bulatan atasnya.

Dari limbah bulatan bekas minuman gelas tersebut yang bagi sebagian besar orang sudah tidak bermanfaat dan bernilai ekonomis diubah oleh ibu-ibu RW 03 menjadi bernilai jual cukup tinggi. Caranya adalah dengan membalut limbah tersebut dengan tali pita yang dapat dibeli di toko-toko bahkan online shop dengan harga yang cukup murah. Setelah dibalut, limbah tersebut akan dibentuk sedemikian rupa satu per satu lalu dirangkai agar menjadi sebuah barang yang berguna dan memiliki nilai jual.

Barang yang dapat dihasilkan dari limbah tersebut diantaranya yaitu tempat tissue dan tempat menyimpan gelas plastik minuman. Ibu-ibu mengerjakan pengelolaan limbah ini biasanya di hari minggu setelah melaksanakan senam pagi dan arisan rutinan setiap minggunya. 

Pencetus awal ide ini adalah istri dari ketua RW 03 yang juga merupakan tokoh masyarakat di wilayah tersebut bekerja sama dengan Mahasiswa KKN Kelompok 48 Universitas Pendidikan Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena sampah selalu menjadi masalah di lingkungan RW 03 yang seolah tidak pernah terselesaikan. Oleh karena itu, Bu RW mencoba melakukan pengolahan limbah dengan cara berbeda dan dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

“Karena dari dulu pengolahan sampah di daerah sini cukup sulit untuk diatasi, makanya Ibu coba buat cara pengolahan limbah yang unik. Ibu lihat caranya di youtube aja sih, Ibu juga awalnya ga bisa tapi iseng-iseng aja liat youtube terus dicoba ternyata cukup mudah. Terus ibu ajakin ibu-ibu yang lain buat bikin tempat tissue sama tempat aqua gelas bareng-bareng aja. Lumayan nanti hasilnya bakal dijual di bazzar nanti pas agustusan.” ujar Bu RW.

Cara melakukannya pun menurut Bu RW cukup mudah, karena dapat dilakukan disaat kita sedang santai, menonton televisi ataupun mendengarkan musik. “Kalo menurut ibu mah gampang sih tinggal kitanya aja punya kemauan buat bikinnya. Biasanya kalo ibu-ibu ga beres bikin disini suka pada dibawa ke rumah buat dikerjain sambal nonton tv atau denger lagu kan lumayan kita bisa produktif.” lanjut Bu RW.

Cara pemanfaatan limbah seperti ini memang bukan pertama kali ini dilakukan di Indonesia. Tetapi, belum banyak yang melakukannya karena ketidak sadaran masyarakat akan sampah yang terus menumpuk setiap harinya. Semoga kedepannya semakin banyak masyarakat yang menyadari akan pentingnya pengolahan dan pemanfaatan limbah yang tadinya tidak berharga atau tidak memiliki nilai jual menjadi sebuah barang atau produk yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Semoga semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya pengolahan limbah terutama sampah plastik yang semakin lama semakin menggunung dan akan terus bertambah buruk apabila tidak ditangani secepatnya. Pemanfaatan limbah menjadi kerajinan adalah salah satu alternatif yang dapat masyarakat lakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Masyarakat dapat meniru apa yang dilakukan oleh warga RW 03 Kelurahan Sukahaji untuk mengubah limbah menjadi rupiah. Alhamdulillah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun