Kehidupan sejatinya berjalan sesuai dengan kuasaNya. Sehingga manusia harus menerima apa yang terjadi dalam hidupnya dan mensyukuri apapun yang diberikan oleh Tuhan padanya. Seperti halnya yang dialami oleh beberapa orang yang mengalami kekurangan secara fisik atau penyadang disabilitas. Ada diantara mereka cenderung merasa kurang percaya diri, menganggap dirinya kurang beruntung, dan masih banyak lainnya.
Sebenarnya kondisi penyandang disabilitas tidak memiliki hal yang berbeda dengan manusia normal lainnya dalam berkontribusi di masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki hak yang sama. Dimana Indonesia telah menandatagani konvensi PBB mengenai hak-hak penyandang disabilitas pada 30 Maret 2007, yang berisi "Recognizing that disability is an envolving concept and that disability results from the interaction between persons with impairments and attitudinal and environmental barriers that hinders their full and effective participation in society on an equal basis with others."
Berdasarkan isi tersebut, perlu kiranya kita menyadari bahwa tidak ada lagi persoalan hambatan berpartisipasi, dimana tidak ada diskriminasi antara yang satu dengan yang lain. Hal inilah juga yang ingin disampaikan Pangkostrad Edy Rahmayadi secara tidak langsung ke pada masyarakat, khususnya di Sumatera Utara. Dimana melalui kegiatan HUT Pospera (Posko Pernuangan Rakyat) Tuna Rungu ke-2 yang diadakan di Lapangan Benteng pada 19 November 2017 mendatang, diharapkan mampu mewadahi kebersamaan masyarakat meskipun dalam kondisi fisik yang berbeda.
Melalui kegiatan HUT Pospera yang ke-2, diharapkan muncul sebuah kesadaran masyarakat untuk saling menghargai satu sama lain dan terpupuk sebuah kepedulian kepada sesama. Momentum seperti inilah yang menjadi perhatian lebih bagi Edy Rahmayadi, khususnya bagi kaum disabilitas.
Sebagaimana yang dituliskan Edy pada unggahan video di akun intstagramnya @edy_rahmayadi yang mengajak masyarakat Sumut untuk menghadiri kegiatan Pospera tersebut.
"Ayo hadiri HUT Pospera ke-2 di lapangan Benteng, Medan. Mari jalin persaudaraan untuk Sumut Bermartabat," tulisannya.
Maka dari itu, perlulah kiranya kita saling menghargai tanpa harus memandang status dan hal lainnya agar tercipta Sumut yang bermartabat.
